Pendekatan Humanis Lebih Efektif dalam Penanganan Konflik

by -43 Views

KORAN GALA – Papua, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, telah menjadi wilayah yang strategis sekaligus penuh tantangan bagi Indonesia. Konflik dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan salah satu isu yang memerlukan penanganan khusus, di mana pendekatan intelijen memainkan peran yang sangat penting.

Gerakan separatis OPM telah menjadi masalah besar bagi pemerintah Indonesia selama beberapa dekade. Konflik ini melibatkan tidak hanya aspek militer, tetapi juga sosial, ekonomi, dan budaya. Upaya penanganan yang hanya mengandalkan kekuatan militer seringkali tidak efektif dan justru memperburuk situasi.

Menurut peneliti kajian keamanan di Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia, Nida Rubini, intelijen memegang peran kunci dalam pemahaman dan penanganan konflik seperti ini. Di Papua, pendekatan intelijen yang efektif melibatkan pemahaman mendalam tentang kondisi sosial dan budaya setempat.

“Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah melakukan dialog dengan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal untuk memahami lebih baik akar permasalahan dan aspirasi masyarakat Papua,” kata Nida dalam keterangannya, Rabu 22 Mei 2024.

Strategi Intelijen yang Efektif

Ia mencatat bahwa pada tahun 2017, saat ketegangan dengan OPM meningkat, intelijen TNI mulai menerapkan pendekatan yang lebih humanis dan dialogis. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengumpulan informasi, tetapi juga pada pemahaman dan penyelesaian konflik dengan cara yang lebih damai dan inklusif.

“Keberhasilan besar dari strategi ini adalah penurunan signifikan dalam aktivitas kekerasan. Melalui dialog yang intens dan pendekatan kemanusiaan, banyak anggota OPM memilih untuk kembali ke NKRI. Pendekatan ini membuktikan bahwa dialog dan komunikasi efektif dapat menjadi solusi yang lebih baik daripada penggunaan kekerasan,” katanya.

Keberhasilan intelijen dalam penanganan konflik di Papua tercermin dalam beberapa pencapaian penting. Salah satunya adalah penurunan tingkat kekerasan. Dengan pendekatan dialog dan humanis, banyak anggota OPM meletakkan senjata mereka dan kembali ke NKRI, mengurangi insiden kekerasan di wilayah itu.

Selain itu, pendekatan tanpa kekerasan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat Papua karena mereka mulai merasakan perubahan positif dalam pendekatan pemerintah dan TNI yang lebih mengutamakan kemanusiaan dan kesejahteraan mereka.

“Dampak positif lainnya adalah pembangunan berkelanjutan, di mana dengan berkurangnya konflik, pemerintah dapat lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi di Papua, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat,” jelasnya.

Dalam konteks ini, menurut Nida, tokoh seperti Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, yang pernah bertugas di Papua, menunjukkan bagaimana pendekatan dialogis dan humanis dapat diterapkan. Meskipun peranannya penting, fokus utama tetap pada keberhasilan strategi intelijen yang lebih luas. Pengalamannya di lapangan menunjukkan bahwa prajurit TNI dapat bekerja untuk rakyat dengan penuh empati dan tanpa kekerasan.

Sumber: https://www.koran-gala.id/news/58712731523/pendekatan-humanis-lebih-efektif-dalam-penanganan-konflik

.umen Manangani Konflik di Papua dengan Pendekatan Humanis Lebih Efektif, Menurut Peneliti
Pendekatan humanis lebih efektif dalam menangani konflik di Papua, menurut peneliti dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Konflik di Papua yang melibatkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadi tantangan bagi Indonesia selama bertahun-tahun. Pendekatan yang hanya menggunakan kekuatan militer seringkali tidak efektif. Intelijen memiliki peran kunci dalam memahami dan menangani konflik di Papua. Dialog dengan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal menjadi langkah awal yang penting dalam pendekatan ini. Pendekatan humanis dan dialogis yang mulai diterapkan oleh TNI pada tahun 2017 telah terbukti berhasil dalam menurunkan tingkat kekerasan. Banyak anggota OPM memilih untuk kembali ke NKRI setelah dialog intensif. Pendekatan tanpa kekerasan juga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan membantu dalam pembangunan berkelanjutan di Papua. Seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman seorang Mayjen TNI yang pernah bertugas di Papua, pendekatan dialogis dan humanis dapat menjadi solusi yang lebih efektif dalam menangani konflik.

Source link