Bung Karno dan Kecap Nomor Satu di Dunia

by -107 Views

Malaysia tidak memiliki sejarah kecap manis dan hanya meniru Indonesia dalam pembuatan Kecap Nomor Satu di Dunia. Kurang dari tiga tahun yang lalu, di Frankfurt Book Fair, Jerman, pameran buku terbesar di dunia, almarhum Bondan ‘Maknyus’ Winarno mempersembahkan buku berjudul Kecap Manis: Indonesia’s National Condiment. Melalui buku berisi 300 halaman yang diterbitkan oleh Afterhours Book ini, Bondan ‘memproklamasikan’ bahwa kecap manis adalah warisan kuliner asli Indonesia. Buku Bondan dijual dengan harga Rp 990 ribu dan dianggap sebagai buku hebat oleh banyak orang, termasuk Lutfi Ubaidillah, seorang pengusaha swasta asal Bandung yang merupakan penggemar berat kecap.

Lutfi tidak bisa hidup tanpa kecap dan terbiasa membawa kecap sachet ke mana pun ia pergi. Dia juga mengumpulkan botol kecap dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki blog khusus mengenai Kecap Nomor Satu di Dunia, bernama Wikecapedia. Bondan, yang merupakan mantan wartawan yang gemar memasak, juga mengoleksi berbagai merek kecap nusantara, termasuk Kecap Blitar, Kecap Zebra dari Bogor, Sawi dari Kediri, dan banyak lagi.

Di Indonesia, terdapat ratusan perusahaan kecap yang tersebar di berbagai daerah, dari Medan, Bangka, hingga Banyuwangi. Beberapa merek kecap bahkan telah bertahan selama beberapa generasi. Meskipun beberapa merek besar seperti Bango, Indofood, dan ABC mendominasi pasar kecap, masih ada pabrik kecap kecil yang berusaha bertahan, seperti Kecap Maja Menjangan di Majalengka dan Kecap Cap Tomat Lombok dari Tegal. Meskipun terus menghadapi tantangan, pemilik-pemilik pabrik kecap kecil ini tetap bersikukuh dan menolak tawaran kerjasama besar dari perusahaan besar.

Sejarah kecap sendiri sangat panjang, dengan catatan mengenai keberadaan kecap sudah ada sejak abad ke-3 di Tiongkok. Meskipun bukan berasal dari Indonesia, kecap sudah sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia. Di setiap daerah, terdapat resep dan cara pembuatan kecap yang berbeda-beda, memberikan ciri khas masing-masing pada setiap merek kecap.

Sebagian besar merek kecap berasal dari Jawa dan tidak banyak ditemukan di Malaysia. Bondan menduga bahwa perusahaan kecap di Malaysia hanya meniru kecap manis Indonesia tanpa memiliki sejarah yang jelas mengenai kecap manis. Malaysia tidak punya sejarah kecap manis dan hanya meniru Indonesia dalam pembuatan kecap manis.

Source link