Pertarungan Sengit antara Anies, RK, Ahok, dan Kaesang

by -96 Views

Beberapa partai politik berbondong-bondong mencalonkan kandidat mereka untuk ikut Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 mendatang. Nama-nama bakal calon pun mulai dipersiapkan.

Demi memperebutkan kursi orang nomor satu di provinsi strategis, bursa Pilgub tahun ini dipenuhi banyak sosok yang tak asing.

Sejauh ini bursa Pilgub telah mencatat nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil (RK), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) hingga anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.

Anies Baswedan
Setelah gagal dalam Pemilihan Presiden 2024, Anies Baswedan sudah menyatakan kesediaannya untuk kembali menjadi pemimpin di Jakarta. Sebelumnya Anies telah menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

“Demi ingin agar Jakarta warganya merasakan kemajuan dan bisa bahagia,” kata Anies di JiExpo Kemayoran, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (23/6/2024).

Dalam pernyataannya, Anies ingin mengembalikan Jakarta sebagai kota yang maju dengan warga yang berbahagia. Ini sesuai dengan tagline Jakarta kala Anies memimpin pada 2017-2022 yakni, ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’.

Saat ini Anies telah mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) wilayah Jakarta.

Meski begitu, Anies belum mendapatkan surat rekomendasi dukungan dari tingkat pusat keempat partai tersebut.

Ridwan Kamil
Meski belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pencalonannya, Ridwan Kamil juga dipastikan akan maju dalam Pilgub Jakarta. Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 ini sudah mendapat dukungan dari Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Ia menyebut RK sendiri yang meminta untuk maju di Jakarta.

“Sudah menjadi hitam di atas putih, RK meminta untuk maju di Jakarta,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Kamis (20/6/2024).

Sementara Partai Golkar yang mengusung RK menginginkan kadernya tersebut untuk maju di Pilgub Jawa Barat. Partai ini menilai, sebagai petahana, RK memiliki kesempatan lebih besar di Jawa Barat daripada provinsi lain.

Basuki Tjahaja Purnama
Selain Anies dan RK, Basuki Tjahaja Purnama juga masuk ke bursa Pilgub Jakarta. Pria yang dulu akrab disapa Ahok ini menyatakan keinginannya masuk bursa Pilgub melalui podcast A3 (Ask Ahok Anything).

Dalam kesempatan itu, ia menyebut telah membuka peluang untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta dan akan menyiapkan diri dengan membahas isu-isu di ibu kota tersebut.

“Kalau saya dikasih kesempatan menjadi gubernur Jakarta lagi, saya jauh lebih siap dan lebih baik daripada sebelumnya,” kata Ahok di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Meskipun begitu, Ahok mengungkapkan partai pendukungnya, PDIP, tidak lagi mempunyai keistimewaan mengajukan calon sendiri. PDIP harus berkoalisi karena jumlah kursi di DPRD kurang.

“Saya sulit maju Jakarta lagi, ini secara teori ya, karena partai pendukung saya itu kemungkinan enggak dapat kerja sama untuk memajukan. PDIP kurang 6 kursi,” tutur dia.

Kaesang Pangarep
Calon lain yang digadang-gadang masuk bursa Pilgub DKI Jakarta adalah putra ketiga dari Jokowi, Kaesang Pangarep.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini masuk bursa Pilgub Jakarta 2024 tak hanya modal delapan kursi PSI di DPRD DKI Jakarta, tetapi ada pula campur tangan dari putusan Mahkamah Agung (MA) mengenai perubahan syarat usia calon kepala daerah.

Kaesang mengaku siap apabila mendapat dukungan dari sejumlah partai politik untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Sejauh ini, Kaesang telah mendapat dukungan dari Partai Gerindra dan PAN.

“Selama memang didukung oleh partai-partai, ya enggak masalah juga,” kata Kaesang saat ditemui di Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Kaesang mengatakan modal maju menjadi gubernur Jakarta tak cukup hanya popularitas dan elektabilitas. Menurutnya, perlu sosok dengan etos kerja baik untuk masyarakat Jakarta.

Saat ditanya soal wacana maju bersama petahana Anies Baswedan, Kaesang memberi sinyal menolak. Akan tetapi, dia tak menjelaskan alasannya.

“Selama ini belum ada komunikasi, tapi sekadar info saja ya buat teman-teman semua yang saya kira sudah tahu, pak Anies sama saya ini kan beda ya,” ucap Kaesang.