Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah mengganti komandan Komando Pasukan Gabungan militer Ukraina, Letjen Yuriy Sodol, pada Senin (24/6/2024). Perubahan tersebut terjadi di tengah perang dengan Rusia yang telah mengambil alih wilayah Donbass dan Krimea.
Dalam pidato video malamnya pada Senin, Zelensky mengumumkan bahwa Brigjen Andriy Hnatov akan menggantikan Sodol sebagai komandan. Meskipun alasan penggantian tersebut tidak dijelaskan dengan jeta.
Penggantian Sodol dilakukan setelah Bohdan Krotevych, pemimpin resimen Azov Ukraina, menuduh bahwa Sodol telah menyebabkan mundur dan kerugian besar dalam personel militer Ukraina.
Di sebuah unggahan di aplikasi perpesanan Telegram, Krotevych tidak menyebutkan nama Sodol secara langsung, namun menyatakan bahwa seorang jenderal telah “membunuh lebih banyak tentara Ukraina daripada jenderal Rusia manapun”.
Setelah pengumuman pemecatan Sodol, Krotevych menyebutkan bahwa Hnatov adalah perwira yang sangat baik dan berharap situasi di garis depan akan membaik.
Pengamat militer Ukraina, Illia Ponomarenko, menyambut baik pemecatan Sodol, menyatakan bahwa Sodol adalah komandan yang tidak populer dan memiliki pelayanan yang buruk.
Perubahan ini terjadi saat Ukraina melakukan beberapa perubahan militer dalam upaya untuk berbalik arah. Sebagian besar pasukan Ukraina berada dalam posisi defensif saat ini, sedangkan dalam posisi ofensif Rusia.
Sodol memimpin pasukan darat Ukraina di wilayah Timur dan Selatan yang menghadapi serangan Rusia yang semakin meningkat. Di sisi lain, Hnatov telah menjabat sebagai wakil komandan teater operasi Selatan sejak tahun 2022 dan memainkan peran penting dalam merebut kembali wilayah selatan Kherson dari Rusia.