Jakarta, CNBC Indonesia – Israel terus melancarkan serangan ke wilayah Gaza, Palestina. Terbaru, Negeri Zionis melaksanakan serangan besar-besaran untuk melumpuhkan petinggi milisi Hamas, yang menguasai daerah kantong Palestina itu, Sabtu (13/7/2024).
Dalam laporan CNN International, serangan ini langsung diperintahkan oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Serangan dilakukan untuk memburu dua petinggi Hamas yakni Mohammed Deif dan Rafe Salama, dan dilakukan di wilayah Al Mawasi, yang telah ditetapkan sebagai zona aman.
Namun, Tel Aviv belum yakin bahwa Deif dan Salama telah tewas dalam serangan itu. Di sisi lain, 90 orang dilaporkan menjadi korban jiwa dari aksi perburuan Israel terhadap keduanya.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan selain korban tewas, 300 warga lainnya terluka dalam serangan ini. Disebutkan bahwa perempuan dan anak-anak menyumbang setengah dari korban tewas dan luka.
Hamas membantah klaim Israel yang menyatakan mereka menargetkan Deif dan Salama. Kelompok itu menyebut serangan itu sebagai “pembantaian yang mengerikan.”
Warga setempat dan tim penyelamat masih berusaha mencari beberapa orang yang terjebak dalam reruntuhan bangunan yang diserang oleh Israel. Rumah Sakit Kuwait dan Nasser mengatakan mereka berjuang untuk mengatasi tingginya jumlah warga sipil yang meninggal dan terluka dalam serangan.
Serangan ini terjadi saat negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera berlangsung. Meskipun membunuh Deif dianggap sebagai kemenangan bagi Israel, hal tersebut dapat memperkuat posisi Hamas terhadap proposal tiga fase Israel yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei.
Pada konferensi persnya hari Sabtu, Netanyahu menyatakan dia tidak akan bergerak “satu milimeter pun” dari kerangka yang ditetapkan oleh Biden. Ia juga mengklaim bahwa Hamas telah meminta 29 perubahan terhadap proposal tersebut, namun pihaknya menolak untuk melakukan perubahan.
Hamas belum secara terbuka memberikan komentar terhadap klaim Netanyahu. Namun, sumber diplomatik yang terlibat dalam perundingan Hamas-Israel mengatakan bahwa perundingan gencatan senjata tetap dijadwalkan di Doha, Qatar, pekan depan.
Pada hari yang sama dengan serangan ini, pengunjuk rasa dan keluarga sandera turun ke jalan di beberapa kota Israel untuk menuntut pemerintah mencapai kesepakatan pembebasan sandera.
Di Yerusalem, massa di luar Knesset menuntut pemerintah menerima kesepakatan pembebasan sandera dan pemulangan semua warga yang diculik. Beberapa pengunjuk rasa juga berkumpul di luar kantor Netanyahu.
Di Tel Aviv, Andrey Kozlov, yang disandera di Gaza selama delapan bulan sebelum diselamatkan oleh militer Israel pada bulan Juni, berbicara kepada massa tentang bagaimana perang ini harus diakhiri dan nasib para sandera.
Sumber: CNBC Indonesia
Link artikel asli: [di sini](https://cnbcindonesia.com/news/20240711083135-8-553595/video-lagi-israel-minta-seluruh-warga-palestina-tinggalkan-gaza)