Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa tekanan terhadap ekonomi global mulai mereda pada kuartal III-2024. Hal ini disampaikan dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Asesmen Stabilitas Sistem Keuangan Triwulan III Tahun 2024 di Gedung LPS, Jakarta, pada Jumat (2/8/2024).
Sri Mulyani menyatakan bahwa tekanan yang mulai mereda tersebut masih perlu diwaspadai dan diantisipasi mengingat kondisi geopolitik yang kembali memanas, terutama setelah kematian komandan militer senior, Fouad Shokor, akibat serangan Israel di Beirut selatan pada hari Selasa (31/7/2024).
Selain itu, Sri Mulyani juga menyoroti ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi meskipun pertumbuhan ekonomi dunia relatif stabil namun lemah. IMF dalam WEO Juli 2024 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,2%, lebih rendah dari realisasi tahun 2023 yang mencapai 3,3%. Managing Director IMF, Kristalina Georgieva, bahkan menyebutkan bahwa ekonomi global tahun ini terlihat ‘gelap’.
Dia menekankan bahwa proyeksi pertumbuhan yang lebih rendah menandakan kondisi ekonomi global masih rentan. Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa seluruh lembaga internasional menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi global saat ini berada pada level yang lemah.
Referensi : [CNBC Indonesia](https://cnbcindonesia.com/news/20240717185430-8-555499/video-bi-rate-masih-625-hingga-imf-ungkap-dua-ancaman-besar)