Perkembangan Terbaru Perang Arab: Iran Meningkatkan Ketenangan

by -42 Views

CNBC Indonesia – Eskalasi terus berlanjut di Timur Tengah setelah perang antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina. Beberapa pihak memperkirakan bahwa konflik di wilayah ini akan semakin meluas karena serangan Tel Aviv terhadap beberapa negara di Dunia Arab yang mendukung Hamas. Berikut adalah perkembangan Perang Timur Tengah pada Kamis (8/8/2024):

1. Netanyahu Siap Korbankan Sandera Mantan Kepala Staf Militer Israel, Moshe Ya’alon, mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu siap untuk “mengorbankan” tawanan Israel untuk meredakan anggota kabinet sayap kanan yang menentang gencatan senjata. Ya’alon secara khusus mengecam Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich karena diduga mendorong pengusiran warga Palestina selama perang. Ben-Gvir dan Smotrich baru-baru ini mendukung tindakan membuat seluruh penduduk Gaza kelaparan untuk membebaskan tawanan Israel. Kedua menteri tersebut merupakan bagian penting dalam pemerintahan koalisi Netanyahu dan sebelumnya mengancam akan meninggalkannya jika ia melakukan konsesi untuk mengakhiri perang.

2. Israel Larang Imam Al Aqsa Israel telah memperpanjang larangan terhadap Imam Ekrima Sabri dari Masjid Al Aqsa selama 6 bulan ke depan. Sabri ditahan karena diduga menghasut ‘terorisme’ setelah berduka atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Pengacaranya menyebut pernyataan Sabri sebagai ‘martir’ di Yerusalem Timur yang diduduki Israel sebagai alasan penangkapannya.

3. Amerika Serikat (AS) Murka ke Israel AS memberikan pernyataan keras kepada Israel terkait langkah-langkah pengkerdilan Palestina oleh militer dan pejabat Israel. Mereka menekankan perlunya Israel untuk segera menyelidiki dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh militer Israel terhadap tahanan Palestina. AS juga menyatakan kekhawatiran terhadap pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang melegalkan langkah membuat seluruh penduduk Gaza kelaparan.

4. Iran Naik Darah Iran mengutuk pernyataan Bezalel Smotrich terkait membuat warga Gaza kelaparan. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut pernyataan tersebut sebagai ‘keji dan mengerikan’ yang patut dituntut secara internasional. Iran juga meminta Uni Eropa untuk mengambil langkah tegas terhadap Israel dan mengakhiri dukungan politik kepada negara tersebut.

5. Jenderal Israel Beri Peringatan Perang dengan Iran Jenderal Cadangan Israel Yitzhak Brik mengungkapkan bahwa potensi perang besar antara Iran dan Israel terus meningkat. Brik menyatakan bahwa Israel tidak akan mampu memenangkan perang melawan Iran tanpa bantuan Amerika Serikat (AS). Ia juga menekankan bahwa Israel tidak memiliki strategi yang jitu untuk menghadapi perang regional.

6. Presiden Iran Minta Hindari Perang dengan Israel Presiden Iran Masoud Pezeshkian memohon kepada Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei untuk menahan diri dari menyerang Israel. Pezeshkian khawatir serangan langsung Iran terhadap Israel dapat menyebabkan keruntuhan negara dan menimbulkan dampak buruk bagi pemerintahannya.

7. Israel Berjanji Tindak Tegas kepada Pimpinan Baru Hamas Israel berjanji akan menyingkirkan kepala Hamas yang baru, Yahya Sinwar. Tel Aviv mengklaim bahwa Sinwar merupakan dalang serangan 7 Oktober yang menjadi alasan perang di Gaza. Israel siap untuk melawan dan berkomitmen untuk mempertahankan diri.

8. Inggris-Mesir Minta Hindari Wilayah Udara Iran dan Lebanon Mesir dan Inggris meminta maskapai penerbangan mereka untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon. Hal ini dilakukan mengingat meningkatnya konflik di wilayah tersebut pasca terbunuhnya pemimpin Hamas dan Hizbullah. Maskapai penerbangan Mesir dan Inggris diminta untuk mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk menghindari risiko keselamatan.