PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menganggap implementasi skema iuran batu bara melalui Mitra Instansi Pengelola (MIP) sangat penting untuk segera dilakukan. Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan bahwa skema ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan pasokan batu bara dalam negeri, terutama untuk memastikan pasokan stabil bagi PLTU milik PLN.
“Kami berharap implementasi MIP ini segera direalisasikan karena selain membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional, juga mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, terutama dalam sektor energi kelistrikan,” kata Arsal di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (10/9/2024).
Dia menekankan pentingnya skema ini menciptakan perhitungan yang adil dan diterima oleh semua pihak terkait. PTBA masih menunggu keputusan dari pemerintah terkait implementasi skema MIP.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) juga menyoroti pentingnya pelaksanaan iuran batu bara melalui MIP untuk mengatasi disparitas harga batu bara di pasar internasional dengan harga Domestic Market Obligation (DMO).
Tubagus Nugraha dari Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi mengatakan bahwa pasokan batu bara untuk pembangkit listrik Pln perlu dijamin keberlangsungannya, terutama setelah insiden kurangnya pasokan pada tahun 2022 akibat prioritas ekspor yang tinggi dari para penambang.
Batu bara merupakan sumber devisa penting bagi Indonesia, namun juga diperlukan sebagai energi domestik. Oleh karena itu, mekanisme ketahanan energi untuk pasokan batu bara dalam negeri menjadi sangat krusial.
Artikel ini disadur dari sumber.
