Jakarta, CNBC Indonesia – Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan Kamala Harris dari Partai Demokrat bertemu untuk pertama kalinya di panggung debat presiden di Philadelphia pada Selasa (10/9/2024) malam waktu setempat.
Dalam waktu 90 menit, kedua capres memperlihatkan debat yang berapi-api. Harris acapkali mengguncang Trump dengan serangan pribadi, begitu juga Trump terhadap Harris dan pemerintahan Joe Biden.
Namun siapa yang unggul dalam debat pertama ini?
Sebuah jajak pendapat CNN yang mengamati pemilih mengatakan bahwa Harris tampil lebih baik dalam debat dan polling pasar juga mengatakan hal yang sama.
Survei opini publik menunjukkan banyak orang Amerika tidak senang dengan bagaimana pemerintahan Biden, di mana Harris adalah wakilnya, telah menangani inflasi dan ekonomi.
Tetapi Harris, dalam debat tersebut, berhasil mengalihkan topik tarif yang dikemukakan Trump, dan kemudian memunculkan Proyek 2025, rencana konservatif independen yang kontroversial untuk pemerintahan Republik di masa depan.
Harris juga membahas perilaku Trump selama kerusuhan Capitol, dan para pejabat yang bertugas di pemerintahannya yang sejak itu menjadi kritikus vokal terhadap kampanyenya.
Mengenai tema aborsi, Trump membela penanganannya terhadap masalah ini. Ia mengatakan bahwa orang Amerika di seluruh spektrum menginginkan perlindungan aborsi Roe v Wade dibatalkan oleh Mahkamah Agung, namun ini adalah pernyataan yang tidak didukung oleh pemungutan suara. Meski Trump berjuang untuk membuat posisinya jelas, tetapi jawabannya terkadang bertele-tele.
Harris, sementara itu, mengambil kesempatan dengan menyebut aturan tersebut menghina perempuan, terutama yang telah menghadapi komplikasi kehamilan yang parah tetapi tidak dapat menerima perawatan aborsi di negara-negara yang telah melarang prosedur tersebut.
“Ini menghina wanita Amerika,” kata Harris.
Dalam debat tersebut, keduanya berkali-kali berada dalam posisi defensif. Harris beberapa kali membalas memotong Trump untuk memberikan serangkaian balasan.
(luc/luc)