Fakta Baru Ledakan Lebanon: Hizbullah Marah

by -66 Views

Daftar Isi Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi di Timur Tengah masih memanas. Setelah terjadi ratusan ledakan yang melibatkan pager dan walkie-talky Hizbullah, yang diduga dilakukan oleh Israel. Sekarang, Lebanon mengumumkan perang dengan pasukan Zionis tersebut. Berikut perkembangan terbarunya dalam laporan dari berbagai sumber yang dikutip oleh CNBC Indonesia, Jumat (20/9/2024):

Lebanon Umumkan Perang
Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengumumkan bahwa negaranya saat ini sedang berperang. Hal ini disampaikannya setelah terjadi ledakan massal dan mematikan pada perangkat elektronik di seluruh negeri selama dua hari berturut-turut, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ribuan lainnya. “Kejahatan massal ini… terhadap orang-orang yang tidak berdaya di rumah mereka, yang dibunuh dengan cara ini, tidak dapat dijelaskan,” kata Mikati kepada wartawan. Ia menegaskan bahwa Lebanon sedang berperang dengan Israel. “Perang ini dimulai sekitar 11 bulan lalu dan berdampak pada rakyat kami di selatan tempat rumah-rumah mereka dihancurkan,” katanya. “Kita menghadapi musuh yang mengabaikan semua hukum internasional dan kemanusiaan. Dan, pertanyaannya adalah dapatkah ini terus berlanjut? Di mana PBB, yang misi utamanya adalah menyebarkan perdamaian?” tanya Mikati.

Jet Tempur Israel Tembak 100 ‘Bom’ ke Lebanon
Sehari sebelumnya, jet tempur Israel melancarkan serangan paling hebat di Lebanon selatan dalam hampir setahun perang. Jet tempur itu menyerang sekitar 100 target yang diklaim sebagai “peluncur roket” Hizbullah, yang terdiri dari sekitar 1.000 barel amunisi. Pasukan Pertahanan Israel membenarkan hal tersebut. “Serangan udara menghantam ratusan barel peluncur roket yang siap ditembakkan ke Israel serta, sekitar 100 peluncur, dan lokasi infrastruktur teroris tambahan,” kata IDF dalam sebuah pernyataan. “IDF akan terus beroperasi untuk melemahkan infrastruktur dan kemampuan organisasi teroris Hizbullah guna mempertahankan Negara Israel,” tambahnya.

Hizbullah Luncurkan Serangan ke Israel
Hizbullah mengatakan telah menembakkan sedikitnya 140 roket ke Israel setelah Lebanon selatan menjadi sasaran serangan Israel. Kelompok ini juga melancarkan 17 serangan terhadap target-target Israel di beberapa wilayah sepanjang hari. “Sebuah serangan rudal dan pesawat nirawak Hizbullah di Israel utara menewaskan dua tentara Israel dan melukai sembilan lainnya dalam serangan terpisah pada hari Kamis di Lebanon Selatan,” kata militer.

Irak-Iran Kirim Pasukan ke Lebanon Bantu Hizbullah
Pemerintah dan milisi Irak telah memerintahkan pengiriman bantuan ke Lebanon menyusul ledakan pager massal yang diduga dilakukan oleh Israel. Irak mengirimkan tim medis ke Lebanon dan menuding Israel sebagai dalang dari serangan tersebut. Milisi pro Iran, Kataeb Hezbollah, juga menyatakan akan mengirimkan pasukan dan dukungan teknis dan logistik ke Lebanon.

Pemimpin Hizbullah: Israel Lewati Batas Merah
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut serangan di Lebanon minggu ini sebagai pelanggaran terhadap batas merah. Ia berjanji akan membalas dan tetap berjuang melawan Israel untuk mendukung warga Palestina. Nasrallah menegaskan bahwa Hizbullah tidak akan gentar dalam menghadapi serangan tersebut.

Fakta Baru Teror Ledakan Massal di Lebanon
Investigasi awal oleh otoritas Lebanon menemukan bahwa perangkat komunikasi yang meledak telah dipasangi bahan peledak sebelum tiba di negara tersebut. Lebanon menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan mengadakan pertemuan untuk membahas ledakan ini.

Maskapai AS Umumkan Pembatalan Penerbangan ke Israel
Maskapai Delta Air Lines dari AS mengumumkan penangguhan penerbangan langsung antara New York dan Tel Aviv hingga akhir tahun sebagai respons terhadap ketegangan di Timur Tengah. Maskapai lain juga menangguhkan penerbangan ke Israel sementara.

PBB Kirim Bantuan ke Lebanon
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan bantuan untuk menangani korban luka akibat ledakan di Lebanon. Direktur Jenderal WHO mengatakan bahwa serangan tersebut telah gangguan sistem kesehatan Lebanon yang sudah rapuh.

Demikianlah perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah, khususnya antara Lebanon dan Israel. Semoga situasi dapat segera membaik dan perdamaian dapat tercapai di kawasan tersebut. (luc/luc)