Pemerintah akan menambah utang sebesar Rp775 triliun tahun depan. Total utang pemerintah pada akhir Agustus tahun ini telah mencapai Rp8.461,93 triliun. Utang tersebut akan diperoleh dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Riko Amir, menyatakan bahwa pembiayaan anggaran sebesar Rp616,8 triliun akan berasal dari utang sebesar Rp775 triliun dan investasi negatif Rp105,4 triliun.
Riko menjelaskan bahwa utang sebesar Rp775 triliun akan didapat dari penerbitan SBN sebesar Rp642,5 triliun dan pinjaman sebesar Rp133 triliun. Pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp5,1 triliun dan luar negeri sebesar Rp128 triliun.
Selain menambah utang, pemerintah juga akan melakukan strategi refinancing untuk membayar utang jatuh tempo tahun depan senilai Rp800 triliun. Utang pemerintah turun per akhir Agustus 2024, menjadi Rp8.461,93 triliun. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun menjadi 38,49%.
Postur APBN 2025 dirancang dengan belanja sejumlah Rp3.621 triliun dan pendapatan sebesar Rp3.005 triliun. Defisit anggaran tahun 2025 direncanakan sebesar 2,53% dari PDB atau Rp616 triliun.
Sumber:
[CNBC Indonesia](https://cnbcindonesia.com/news/20240927192250-8-575268/video-utang-pemerintah-turun-hingga-as-bantu-rp-131-t-untuk-israel)