Jakarta, CNBC Indonesia – PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengkonfirmasi bahwa akan melakukan penyelidikan menyeluruh di semua unit smelter yang dimiliki perusahaan. Hal ini dilakukan menyusul terjadinya insiden kebakaran di area kerja smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur pada Senin (14/10/2024).
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran dan menilai kerusakan yang terjadi.
“Dalam penanganan kebakaran ini, tim tanggap darurat PTFI bersama beberapa pihak dan perusahaan di sekitar smelter bergerak cepat untuk menangani insiden kebakaran tersebut,” ujar Tony.
Insiden kebakaran terjadi di fasilitas gas cleaning plant. Fasilitas ini berfungsi membersihkan gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran konsentrat untuk diubah menjadi asam sulfat yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri.
Smelter di JIIPE Gresik ini dianggap sebagai smelter tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun. Bersama dengan smelter pertama yang dikelola PT Smelting, kedua fasilitas ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Nilai investasi kumulatif untuk proyek ini mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.
Perusahaan berencana memproduksi emas dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) mulai bulan depan, di mana sekitar 50-60 ton emas akan dihasilkan dari pabrik tersebut.
Sumber: CNBC Indonesia