Krisis Hubungan RS RI dengan Israel: Analisis Mendalam

by -25 Views

Perang di Timur Tengah semakin memanas dengan adanya serangan antara pihak Houthi dari Yaman dan Israel. Hal ini menyebabkan ketegangan di wilayah tersebut, dengan laporan terbaru yang dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (27/12/2024).

Houthi Yaman meluncurkan serangan rudal ke bandara Ben Gurion Israel, setelah sehari sebelumnya Israel melakukan serangan di bandara internasional Sanaa dan target lain di Yaman. Konflik ini semakin meningkat dengan klaim Houthi bahwa mereka juga meluncurkan pesawat nirawak ke Tel Aviv dan kapal di Laut Arab sebagai respons terhadap agresi Israel. Meskipun tidak ada detail kerusakan atau korban yang diungkapkan.

Israel sendiri menargetkan wilayah Yaman, terutama kota pelabuhan Hodeida, Salif, dan Ras Kanatib dalam serangan udara sebelumnya. Militer Israel menyinyalir bahwa wilayah tersebut menjadi tempat penyelundupan senjata Iran ke Yaman. Konflik antara Houthi dan Israel telah berlangsung sejak perang Gaza dimulai Oktober tahun lalu, dengan klaim solidaritas Houthi terhadap Palestina sebagai latar belakang serangan mereka.

Selain itu, serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza oleh Israel menimbulkan kerusakan pada atap dan jendela rumah sakit. Hal ini memicu reaksi dari DPR RI yang menyebut serangan tersebut keji. Di sisi lain, Pemerintah Israel mengambil tindakan pemanggilan terhadap Duta Besar Vatikan untuk membahas kritik yang dilontarkan Paus Fransiskus terhadap tindakan kekejaman Israel di Gaza.

Dalam konteks ini, para pakar memprediksi kemungkinan perkembangan perang antara Israel dan Gaza di tahun 2025. Ada yang memperkirakan bahwa agar konflik berakhir, Israel harus mengakhiri pendudukan di Palestina atau memberikan hak penentuan nasib kepada negara-negara tetangganya. Namun, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa konflik tidak akan berakhir dalam waktu dekat karena isu-isu politik internal dan eksternal yang melibatkan Israel dan Palestina.