“Proyek Pipa Gas Rp 2,78 Triliun: Lokasi & Potensi”

by -57 Views

Pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi “raksasa” di Indonesia kembali dilanjutkan pada tahun 2024. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan investasi hingga Rp 2,78 triliun. Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap II (Cisem 2) menjadi fokus pembangunan kali ini, sebagai kelanjutan dari Cisem Tahap I yang telah selesai dibangun pada tahun 2023. Proyek Pipa Cisem Tahap II membentang sepanjang 245 km, menghubungkan Batang, Jawa Tengah – Cirebon – Kandang Haur Timur, Jawa Barat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia turut menyaksikan prosesi Pengelasan Perdana (First Welding) untuk proyek ini. Ia merinci bahwa pipa yang digunakan dalam proyek ini sepenuhnya diproduksi dalam negeri dengan nilai investasi mencapai Rp 2,7 triliun. Proyek konstruksi Pipa Cisem Tahap II dilakukan oleh pihak swasta setelah melalui lelang yang dimenangkan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Timas Suplindo dan PT Pratiwi Putri Sulung.

Proyek Pipa Cisem Tahap II juga diperuntukkan bagi PT PGN Tbk (PGAS) untuk dikelola setelah selesai, tapi dengan catatan PGN dapat menyediakan toll fee yang terjangkau. Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun jamak 2024-2026 digunakan untuk mendukung proyek pembangunan pipa sepanjang 245 km ini. Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan jaringan pipa transmisi gas bumi dari Sumatera hingga Jawa Bagian Timur.

Sumber gas proyek Cisem II berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Long Term Plan (LTP) di wilayah Jawa Timur. Potensi pengguna gas dari proyek Cisem II mencakup Kilang Balongan, industri di Jawa Barat, jargas rumah tangga, dan Pupuk Kujang. Di masa depan, pemerintah berencana untuk mengembangkan jaringan pipa transmisi gas dari Sumatera hingga Jawa Timur, dengan Dusem sebagai proyek yang akan datang.

Pemerintah juga berencana melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan proyek ini dan berharap sektor perbankan dalam negeri dapat turut berkolaborasi dalam pembiayaan jangka panjang. Dengan integrasi pipa gas dari Sumatera hingga Jawa Timur, Indonesia diharapkan memiliki jaringan pipa transmisi gas bumi yang stabil dan terintegrasi untuk mendukung kebutuhan energi nasional.