Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di peluncuran Dana Kelolaan Bersama (SWF) Danantara menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya mengikuti perkembangan, tetapi juga menjadi pelopor dalam perekonomian global. Menurutnya, kehadiran Danantara merupakan langkah strategis dan efisien untuk mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memberikan investasi di berbagai sektor yang akan mendorong pertumbuhan jangka panjang. Dalam acara peluncuran Danantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Prabowo menyatakan harapannya agar BUMN Indonesia dapat menjadi pemimpin dunia di bidang masing-masing industri.
Prabowo bertujuan melalui Danantara untuk mendorong BUMN agar lebih kompetitif, profesional, dan terhubung dengan ekonomi global. Dia juga ingin melihat lebih banyak BUMN dari Indonesia masuk ke dalam daftar Global Fortune 500, membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pelopor dan pemimpin dalam perekonomian dunia. Dalam investasi awal, Danantara akan fokus pada sekitar 20 proyek strategis dengan total nilai sekitar US$20 miliar, yang meliputi sektor hilir nikel boksit, tembaga, kecerdasan buatan, energi terbarukan, dan lainnya.
Prabowo menekankan bahwa sektor-sektor tersebut sangat vital bagi masa depan Indonesia, termasuk ketahanan dan kemandirian negara. Danantara diharapkan membawa BUMN ke era baru, di mana mereka bukan hanya sebagai bisnis tetapi juga sebagai aset nasional yang akan menjadi agen utama dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Prabowo menekankan pentingnya standar tinggi, tata kelola terbaik, inovasi, transparansi, kemajuan teknologi, serta tanggung jawab dalam manajemen BUMN untuk mencapai tujuan tersebut.
