Daun Langka yang Jadi Harta di Jepang-Belanda

by -62 Views

Daun jeruk merupakan bahan masakan yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia, terutama digunakan dalam hidangan seperti rendang. Tidak hanya di Indonesia, daun jeruk juga diperlukan di berbagai negara lain di dunia. Namun, kendati permintaan terus tinggi, ekspor daun jeruk Indonesia mengalami penurunan yang signifikan.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor daun jeruk Indonesia tahun lalu mencapai US$3,26 juta atau sekitar Rp 53 miliar. Angka ini menurun drastis dari tahun sebelumnya dan jauh di bawah nilai pada tahun 2019. Meskipun Malaysia dan Jepang tetap menjadi pasar utama ekspor daun jeruk Indonesia, nilai ekspornya tidak sebanding dengan negara-negara tersebut.

Malaysia, misalnya, menjadi pasar terbesar ekspor daun jeruk Indonesia karena kebutuhan industri kuliner dan kedekatannya geografis dengan Indonesia. Sementara itu, Jepang menggunakan daun jeruk untuk industri makanan sehat, farmasi, dan produk berbasis herbal. Meski begitu, terdapat persaingan dari negara lain seperti Thailand dan Vietnam yang dapat menawarkan harga lebih kompetitif.

Tren ekspor daun jeruk Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi, namun permintaan tetap stabil. Faktor seperti pandemi Covid-19 dan kendala logistik menyebabkan penurunan ekspor, sehingga perlu adanya strategi untuk meningkatkan kualitas, efisiensi rantai pasok, serta diversifikasi pasar ekspor. Dengan demikian, Indonesia dapat mempertahankan dan memperluas pangsa pasar daun jeruk di pasar global tanpa terlalu banyak tergantung pada negara-negara tertentu.

Source link