Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan Badan Pengelola Investasi Nasional, Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan sepenuh tanggung jawab, akuntabilitas, dan transparansi. Upaya Presiden Prabowo untuk melawan korupsi dan memastikan pemerintahan yang bersih tercermin dalam pengelolaan Danantara, yang akan mengadopsi Prinsip Santiago sebagai panduan global untuk tata kelola investasi dan manajemen risiko. Prinsip utama ini mencakup definisi tujuan dana yang jelas, struktur organisasi yang transparan, manajemen risiko yang hati-hati, dan akuntabilitas yang kuat untuk memastikan integritas Danantara sejajar dengan lembaga investasi. Hasan juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan pasar terhadap Danantara. Presiden Prabowo telah menetapkan sistem pengawasan bertingkat untuk memastikan pengelolaan yang transparan dan akuntabel, yang melibatkan Dewan Pengawas, Dewan Penasehat, dan Komite Pemantauan dan Akuntabilitas. Dengan aset senilai Rp14.000 triliun, Danantara tidak hanya berperan sebagai pengelola investasi tetapi juga sebagai instrumen perencanaan strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi Indonesia. Melalui peluncuran Danantara, Presiden Prabowo menegaskan bahwa dana tersebut dimaksudkan untuk generasi masa depan Indonesia sesuai dengan semangat Pasal 33, Ayat 3 UUD 1945. Tujuan dari inisiatif ini adalah memastikan sumber daya alam Indonesia dikelola secara optimal demi kemakmuran rakyat.
Presiden Danantara: Mendukung Akuntabilitas dan Transparansi
