Perseteruan legendaris antara Alain Prost dan Ayrton Senna dalam dunia Formula 1 masih meninggalkan jejak hingga saat ini. Dengan pesan-pesan kebencian yang terus menghantui Prost, Presiden FIA, Mohamed Ben Sulayem, berjanji untuk mengambil tindakan atas pelecehan online tersebut. Meskipun lebih dari 30 tahun telah berlalu sejak perseteruan mereka mencapai puncaknya, Prost masih harus menghadapi pengingat akan insiden Grand Prix Jepang 1989 yang memicu kontroversi. Meskipun mencapai banyak kesuksesan dan gelar dalam karirnya, Prost tak bisa lepas dari bayang-bayang Senna. Sebagai dukungan, Sulayem mendirikan kampanye United Against Online Abuse untuk memerangi ancaman tersebut dan menciptakan lingkungan daring yang lebih aman bagi semua pihak yang terlibat dalam olahraga. Dengan menggabungkan badan olahraga, lembaga pengatur, dan platform teknologi, UAOA bertujuan untuk menargetkan akar masalah pelecehan daring dan membangun komunitas olahraga yang bersatu dalam melawan penyalahgunaan online.
FIA Bersumpah Bertindak Terhadap Pelecehan Daring Prost Korban
