Lebaran Hanya Sepekan Lagi: Daya Beli Warga RI Tetap Aman?

by -10 Views

Semakin mendekati akhir puasa Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025, suasana Lebaran tahun ini terasa berbeda. Data ekonomi menunjukkan indikasi pelemahan daya beli masyarakat menjelang Lebaran. Salah satunya adalah turunnya impor barang konsumsi yang dipicu oleh deflasi bahan makanan, menandakan minimnya permintaan barang di dalam negeri. Angka impor barang konsumsi pada Februari 2025 juga turun tajam dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, deflasi tahunan muncul setelah tidur selama dua dekade, hal ini terjadi sebulan sebelum Ramadan. Terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) baik secara bulanan maupun tahunan, yang terjadi setelah 25 tahun terakhir. Untuk deflasi tahunan baru muncul setelah terakhir kali pada 2000.

Tidak hanya itu, banjir PHK juga semakin mengerikan dengan jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja terus meningkat. Menurut Kementerian Ketenagakerjaan, terdapat peningkatan jumlah pekerja yang terkena PHK per Januari 2025.

Tabungan masyarakat juga terkuras dan dalam tren melemah, khususnya pada kelompok bawah yang mencapai level terendah sejak Februari 2025. Sementara itu, pusat perbelanjaan terlihat sepi menjelang Ramadhan, menunjukkan perlambatan nilai belanja masyarakat. Fenomena ini menjadi perhatian bankir yang mengakui penurunan daya beli masyarakat.

Dalam rangkaian kesepian aktivitas belanja masyarakat di pusat perbelanjaan, baik offline maupun online, mencerminkan daya beli yang melemah. Aktivitas belanja yang lesu terjadi secara keseluruhan, dengan simpanan masyarakat yang ketat membuat mereka enggan untuk berbelanja. Kondisi ini membuat pusat perbelanjaan terlihat sepi, menandakan melemahnya daya beli masyarakat selama Ramadan 2025.

Source link