Reli Safari 2025 merupakan putaran ketiga Kejuaraan Reli Dunia (WRC) yang dianggap sebagai salah satu reli terberat sejak acara Afrika kembali ke kalender. Elfyn Evans memenangkan reli tersebut dengan gemilang, meraih sukses kedua secara beruntun setelah kemenangan di Reli Swedia bulan lalu. Namun, perhatian juga tertuju pada peran Hankook sebagai pemasok ban tunggal untuk WRC sejak awal tahun ini, menggantikan Pirelli. Kritik pedas terhadap ban Pirelli karena kerapnya ban bocor telah membuat Sebastien Ogier menyoroti kebutuhan kualitas ban yang lebih baik. Di Safari 2025, ban Hankook Korea Selatan juga menghadapi ujian yang serupa.
Safari 2025 terdiri dari 21 etape khusus dengan total jarak tempuh 383,10 kilometer di atas permukaan kerikil. Reli ini menawarkan tantangan tersendiri bagi para pembalap Rally1, dengan jumlah tusukan mencapai 23 dari 21 tahapan khusus yang dilalui. Meskipun pembagian tusukan terjadi sepanjang reli, hari Sabtu dianggap sebagai hari terberat dengan adanya double pass di Sleeping Warrior dan Elementeite yang mengakibatkan kerusakan ban yang cukup signifikan.
Sebagai pemasok ban tunggal untuk WRC, Hankook telah diuji dalam aspek ketahanan terhadap tusukan maksimum dan kemampuan untuk memberikan daya saing strategis tinggi. Meskipun berhasil menggantikan Pirelli, Hankook masih perlu membuktikan kehandalannya dalam menghadapi kondisi reli yang keras seperti di Safari 2025. Para pembalap Rally1 mungkin belum banyak memberikan komentar terkait kerusakan ban yang mereka alami, namun, nyatanya kerentanan akan tusukan memang menjadi perhatian utama. Keseimbangan antara ketahanan dan daya saing ban menjadi kunci penting dalam memastikan keberhasilan reli di tingkat dunia.