![](https://suaramedia.biz/wp-content/uploads/2025/04/direktur-utama-perum-bulog-novi-helmy-prasetya-saat-raker-dan-rdp-bersama-mendag-dengan-komisi-vi-dp.jpeg; charset="utf-8" "direktur-utama-perum-bulog-novi-helmy-prasetya-saat-raker-dan-rdp-bersama-mendag-dengan-komisi-vi-dp.jpeg-charsetutf-8")
Perum Bulog mengakui bahwa saat ini gudang penyimpanan beras milik Bulog hampir penuh. Namun, Direktur Utama Bulog, Novi Helmy Prasetya, menegaskan komitmennya untuk menyerap gabah dan beras hasil panen petani dalam negeri. Meskipun beberapa gudang Bulog sudah penuh dengan stok, Bulog tetap bekerjasama dengan BUMN atau instansi lain yang memiliki gudang untuk menyimpan beras.
Novi menjelaskan bahwa tidak semua tempat cocok untuk penyimpanan beras karena gudang yang digunakan harus memenuhi standar tertentu untuk menjaga kualitas beras. Kapasitas total gudang yang digunakan Bulog untuk menyimpan Cadangan Beras Pemerintah saat ini mencapai 4.929.760 ton.
Lebih lanjut, Bulog saat ini lebih fokus menyerap gabah kering panen daripada langsung membeli beras dari petani atau penggilingan. Dengan strategi ini, Bulog berharap dapat memberdayakan petani dan menjaga harga jual gabah tetap kompetitif selama panen raya. Sampai bulan April 2025, Bulog telah berhasil menyerap 2.058.470 ton gabah dan 563.518 ton beras, setara dengan 1,7 juta ton beras.
Data dari BPS mencatat bahwa luas lahan panen nasional selama Januari-April 2025 mencapai 4,57 juta hektare dengan produksi gabah kering panen sekitar 29,07 juta ton dan beras sekitar 13,99 juta ton. Bulog sendiri saat ini menguasai stok beras sebesar 3.306.486 ton, yang merupakan salah satu cadangan terbaik negara dalam periode yang sama. Novi menutup informasinya dengan menyatakan bahwa Bulog tetap menjaga cadangan pangan nasional untuk keberlangsungan negara.
