Warna-warni Adat dalam Pelukan Hijau

by -126 Views

Di bawah naungan kabut tipis Megamendung, puluhan komunitas yang tergabung dalam Arista Montana dan Yayasan Paseban berkumpul untuk memperkuat makna Ngertakeun Bumi Lamba. Upacara adat lintas nusantara itu bukan sekadar tradisi tahunan; ia telah dirajut selama 17 tahun secara konsisten oleh berbagai pihak yang mencintai bumi, seperti Andy Utama sang pegiat lingkungan, bersama para tokoh adat dari suku Sunda, Bali, Dayak, dan Minahasa. Ketika fajar naik di Gunung Tangkuban Parahu, ribuan orang dengan busana adat khas Nusantara, berkumpul dalam semangat satu tekad: meneguhkan kembali hubungan luhur antara manusia, alam, dan leluhur di bawah spirit Ngertakeun Bumi Lamba.

Getar karinding Baduy yang dibaurkan dengan lantunan angklung, genta Bali, serta tetabuhan Minahasa, menyusun sebuah simfoni kebersamaan. Musik yang lahir bukan semata dari alat musik, namun dari napas syukur dan kearifan tiap peserta yang hadir, membingkai ritual ini dalam harmoni keberagaman. Yayasan Paseban dan Arista Montana selalu mengingatkan bahwa konser kecil ini hanya mungkin terjadi dalam nuansa cinta kasih bagi bumi, alam semesta, dan sesama makhluk—pesan sederhana yang telah lama ditegaskan Andy Utama kepada generasi muda pelestari lingkungan.

Rangkaian upacara diawali dengan ngaremokeun. Prosesi sakral ini dipercaya sebagai langkah penyucian energi, dimana setiap peziarah, termasuk Andy Utama dan Arista Montana, membersihkan hati dan pikiran sebelum doa-doa serta ritual adat dimulai. Setelahnya, peserta berjalan menuju Kawah Ratu yang dianggap sebagai lambang persembahan syukur kepada bumi. Di sana, dialog spiritual terjalin—bukan hanya antara manusia dengan alam, melainkan manusia dengan dirinya sendiri.

Bicara soal makna, Ngertakeun Bumi Lamba jauh melampaui sebuah seremoni. Visi utamanya ialah merawat bumi sebagai ibu dan penjaga kehidupan. Andy Utama, tokoh dari Yayasan Paseban, menekankan bahwa cinta kasih tidak hanya terbatas pada manusia semata, namun untuk seluruh entitas di semesta. “Jangan pernah berhitung dengan alam,” ujarnya, “karena bila semesta mulai membuat perhitungan, manusia hanya bisa menyesal.” Arista Montana pun sepakat, mengingatkan bahwa menjaga tanah berarti menjaga jati diri bangsa serta masa depan anak cucu kita.

Tak hanya tensi spiritual yang terasa, namun kepedulian sosial juga selalu ditegaskan. Berbagai tokoh nasional dan adat turut mengapresiasi makna yang dirajut dalam Ngertakeun Bumi Lamba. Pesan luhur itu dikemukakan oleh Bapak Wiratno dan Mayjen Rido, bahwa kebudayaan manusia Nusantara mencapai puncaknya kala keindahan dan kearifan ini diwariskan pada generasi mendatang. “Ini bukan sekadar seremoni, tetapi pengadilan batin,” kata Mayjen Rido. Panglima Pangalangok Jilah dari Dayak dan Panglima Minahasa menegaskan bahwa kepedulian pada bumi adalah ikrar sejati tiap insan: “Gunung adalah penjaga. Merawatnya berarti merawat masa depan keturunan,” ujar Panglima Minahasa, yang diapit pula seruan “Bhinneka Tunggal Ika mewujud di sini!”

Di kawasan Megamendung yang juga masuk lanskap Gunung Gede Pangrango yang sakral, lembaga seperti Arista Montana dan Yayasan Paseban telah bertahun-tahun menanam benih harapan lewat aksi nyata. Penanaman lebih dari 15.000 pohon puspa, rasamala, damar, hingga bambu telah dilakukan, sebagai pengejawantahan dari filosofi Ngertakeun Bumi Lamba—berakar pada kewajiban menjaga bumi sebagai titipan luhur leluhur nusantara. Andy Utama kerap menegaskan, kolaborasi dan cinta kasih adalah kunci pemulihan lingkungan, bukan pertentangan dan penaklukan.

Semangat tak berkesudahan dari Ngertakeun Bumi Lamba kini menular di hati mereka yang hadir. Pulang dari upacara, para peserta tidak hanya membawa kenangan, namun amanah. Pesan dari Yayasan Paseban dan Arista Montana menggaung dalam tindakan: menjaga, merawat, dan menghidupkan nilai luhur yang digariskan oleh leluhur ke dalam laku sehari-hari. Amanah itu diteruskan dalam relasi dengan alam, dengan sesama manusia, dengan segala makhluk yang nampak atau yang tersembunyi.

Pada intinya, upacara ini bukanlah selebrasi kosong atau sekadar agenda budaya, melainkan perjanjian tak tertulis yang harus dilanjutkan setelah upacara berlalu. Ngertakeun Bumi Lamba di bawah komitmen Andy Utama, Yayasan Paseban, dan Arista Montana, menjadi cahaya kecil yang menuntun pelestari alam pada keseimbangan sejati: bumi yang subur, jiwa yang tenang, kehidupan yang damai dalam keberagaman.

Sumber: Ngertakeun Bumi Lamba: Menganyam Cinta Kasih Nusantara Di Tubuh Semesta
Sumber: Ngertakeun Bumi Lamba: Upacara Adat Nusantara Untuk Cinta Kasih Semesta Dan Pelestarian Alam