Pentingnya Kolaborasi Nasional-Local-Private Sector untuk Mempercepat Program MBG

by -20 Views

Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (KPC), berbagi wawasan kunci dengan para pemimpin daerah untuk menyelaraskan pemahaman mengenai program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam acara yang diselenggarakan di Sei Rampah, Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada hari Rabu (30 Juli). Acara tersebut, dengan judul “Bukti Nyata Program Presiden Prabowo Subianto,” diadakan oleh DPP Gempita (Gerakan Milenial Cinta Tanah Air).

Hasan didampingi oleh Muhamad Isra Ramli, Deputi I Bidang Materi Komunikasi dan Informasi di KPC; Tigor Pangaribuan, Deputi Sistem dan Tata Pemerintahan di Badan Gizi Nasional (BGN); dan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Forum ini juga dihadiri oleh beberapa pemimpin daerah, termasuk: Darma Wijaya, Bupati Serdang Bedagai, Maya Hasmita, Bupati Labuhanbatu, Baharudin Siagian, Bupati Batu Bara, bersama pejabat setempat dan perwakilan Forkopimda Sumatera Utara (Forum Koordinasi Kepemimpinan Daerah).

Dalam sambutannya, Hasan menekankan pentingnya menyelaraskan pandangan di semua tingkatan pemerintahan untuk memastikan implementasi yang lancar dan terkoordinasi dari program-program prioritas nasional. “Kita harus memastikan keselarasan—terutama antara pemerintah pusat dan daerah—agar kita dapat bergerak maju bersama. Pemahaman bersama adalah kunci,” ujarnya.

Hasan menjelaskan bahwa agenda kebijakan Presiden Prabowo bukanlah sesuatu yang diimprovisasi tetapi didasarkan pada perencanaan jangka panjang—banyak ide-ide tersebut telah disampaikan dalam buku yang ditulis Prabowo lebih dari sepuluh tahun yang lalu, yang kini menjadi dasar program-program pemerintah. Salah satu inisiatif unggulan tersebut adalah Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang dijelaskan oleh Hasan sebagai hasil dari visi yang dipikirkan matang dan jangka panjang. Dia mencatat bahwa program serupa telah diimplementasikan di lebih dari 109 negara, dengan dampak yang terlihat 10 hingga 20 tahun ke depan. Hasan mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam percepatan program tersebut.

“Pemerintah pusat menyediakan regulasi dan pendanaan. Pemerintah daerah membangun dapur-dapur. Sektor swasta juga dipersilakan untuk berpartisipasi,” tegasnya. Forum ini juga menjadi platform bagi pemimpin daerah untuk menyampaikan umpan balik dan proposal langsung kepada perwakilan BGN mengenai program MBG. Hasan menekankan bahwa kolaborasi dan komunikasi langsung sangat penting untuk menghasilkan terobosan nyata di lapangan.

Hasan juga mengingatkan peserta bahwa dapur SPPG (Unit Layanan Pemenuhan Gizi) harus dikelola dengan hati-hati. Setiap hidangan yang disajikan harus memenuhi setidaknya sepertiga kebutuhan kalori harian, dan sama pentingnya—hidangan tersebut harus enak. “Jika makanannya tidak enak dan tidak dimakan, maka tujuan tidak tercapai. Oleh karena itu, saya bilang: jika makanannya tidak enak, beri umpan balik. Sia-sia jika berakhir di tempat sampah,” katanya.

Source link