Flavio Briatore, mantan pembalap Formula 1 dan kini menjabat sebagai Penasihat Eksekutif Alpine F1, mengekspresikan dukungannya terhadap Christian Horner. Horner, yang baru saja dipecat dari Red Bull setelah dua dekade, disebut sebagai orang yang dibutuhkan dalam posisi kepemimpinan yang lebih teknis untuk menghadapi persaingan di dunia balap. Spekulasi pun muncul mengenai langkah Horner selanjutnya setelah meninggalkan Red Bull Racing pada Juli 2026. Meskipun tidak ada alasan resmi, perubahan jajaran pimpinan tim Red Bull diyakini terkait dengan performa yang menurun serta banyaknya pembalap yang meninggalkan tim.
Briatore sendiri kembali ke dunia F1 sebagai penasihat eksekutif Alpine, setelah sebelumnya terlibat dalam skandal Crashgate pada 2008. Meskipun posisi direksi tim Alpine telah diambil oleh Steve Nielsen, Briatore tetap akan memegang kendali terhadap tim tersebut. Kemungkinan Horner akan bergabung dengan Alpine sebagai salah satu pilihan potensial juga menjadi bahan perbincangan. Dengan pengalaman Horner yang luas, diharapkan ia dapat membantu tim Enstone menghadapi perubahan besar pada tahun 2026.
Spekulasi tentang kepindahan Horner ke Alpine semakin berkembang, terutama dengan latar belakangnya yang telah terlibat dalam dunia F1 selama dua dekade. Meskipun ada asumsi bahwa Horner mungkin ingin mengambil sedikit istirahat setelah tekanan yang ia alami selama ini. Apabila kepindahannya terwujud, ia akan bergabung dengan tim Alpine yang saat ini dipimpin oleh Flavio Briatore. Dengan potensi tersebut, Alpine menjadi salah satu tujuan potensial bagi Horner di ajang Formula 1 yang selalu penuh tekanan.
