Digitalisasi telah menjadi kunci keberhasilan UMKM di Indonesia, meskipun UMKM menyumbangkan sekitar 61% terhadap PDB nasional, masih banyak yang menghadapi tantangan dalam berfokus pada ranah online. Menurut penelitian BRIN, sekitar 70,2% UMKM yang telah mulai berdigitalisasi masih menghadapi kendala, terutama dalam pemasaran produk secara efektif secara online. Laporan dari Kementerian Koperasi dan UKM bersama Bank Dunia juga menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan teknologi digital untuk promosi, branding, dan manajemen bisnis mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa tantangan utama bagi UMKM sekarang bukan hanya hadir di platform digital, tetapi juga bagaimana membangun strategi yang tepat agar brand mereka terlihat di tengah persaingan yang ketat. Ryan Gondokusumo, CEO Sribu, menekankan pentingnya penggunaan freelancer dalam tim digital marketing untuk membantu UMKM tanpa biaya yang tinggi.
Sribu.com hadir sebagai platform freelancer yang telah beroperasi selama lebih dari satu dekade dan memberikan solusi bagi UMKM dengan menghubungkan mereka dengan freelancer terbaik di berbagai bidang. Dengan pendekatan ini, UMKM dapat memilih tenaga ahli sesuai kebutuhan tanpa risiko biaya tetap yang besar. Dengan bantuan Sribu, lebih dari 50.000 bisnis di Indonesia telah dibantu dalam menghadapi tantangan digitalisasi.
Salah satu contoh kesuksesan adalah Nurlia Baby Spa yang berkembang pesat berkat dukungan Sribu dalam desain logo, pengembangan website, dan pemasaran digital. Bersama talenta lokal terkurasi, UMKM dapat melihat digitalisasi bukan sebagai hambatan, tetapi sebagai peluang pertumbuhan. Sribu sendiri bertekad untuk mendukung agenda pemerintah dalam mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia agar lebih kompetitif dan berkelanjutan di masa yang penuh ketidakpastian ekonomi.