Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan terjadi hal buruk di Afghanistan jika negara itu tidak mengembalikan kendali atas Pangkalan Udara Bagram. Trump menyatakan bahwa mereka telah berupaya mendapatkan kembali kendali pangkalan tersebut setelah penarikan pasukan AS pada 2021, yang mengakibatkan pengambilalihan pangkalan oleh Taliban. Meskipun ada peringatan dari pejabat AS bahwa merebut kembali Bagram mungkin terlihat sebagai invasi, Trump tetap fokus pada hal ini.
Pangkalan Udara Bagram telah menjadi tempat penting bagi pasukan AS di Afghanistan selama dua dekade terakhir. Selain itu, pangkalan ini pernah menjadi rumah bagi restoran cepat saji dan toko-toko yang melayani pasukan AS. Meskipun luas, pangkalan ini rentan terhadap ancaman dari berbagai pihak, termasuk ISIS, al Qaeda, dan Iran.
Trump saat ini tengah berupaya untuk bernegosiasi dengan pemerintah Afghanistan untuk mengembalikan kendali atas Pangkalan Udara Bagram. Dia menegaskan bahwa jika Afghanistan tidak bekerja sama, maka akan ada konsekuensi yang harus mereka tanggung. Meskipun masih dalam tahap pembicaraan, proses ini akan membutuhkan kerja sama yang baik antara AS dan Afghanistan untuk mengembalikan kontrol atas pangkalan tersebut.