Pada awal bulan September 2025, CEO McLaren, Zak Brown, telah mengumumkan penyelesaian penjualan saham McLaren Racing yang baru-baru ini dilaporkan. Dilaporkan bahwa valuasi saham mencapai 4,1 miliar dolar AS (sekitar RP68,3 triliun) dari tokoh berita Bloomberg. McLaren Racing sebelumnya dimiliki oleh dana kekayaan negara Bahrain, Mumtalakat, dan CYVN Holdings, yang merupakan grup investasi otomotif. Kedua perusahaan tersebut kini memegang 100 persen saham tim balap setelah mengakuisisi 30 persen saham McLaren Racing.
Menanggapi penjualan tersebut, Brown menyatakan kegembiraannya terhadap perkembangan olahraga ini dan optimis terhadap masa depan McLaren Racing. Ia menegaskan bahwa olahraga ini sedang mengalami gelombang antusiasme yang tinggi, dengan ketertarikan sponsor dan jumlah penggemar yang besar.
Brown juga menepis dugaan bahwa valuasi dalam kejuaraan ini sudah mencapai puncaknya. Menurutnya, olahraga Formula 1 masih memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang di masa depan. Dengan persaingan yang ketat di lintasan dan ketertarikan yang tinggi dari para penonton, termasuk drama di luar lintasan yang ditangkap oleh Netflix, McLaren Racing dan olahraga ini secara keseluruhan akan terus berkembang. Melalui kesuksesan dan daya tarik merek-merek besar yang terlibat, seperti Mastercard dan Google, McLaren Racing memiliki potensi untuk terus menjadi kekuatan yang dominan di dunia balap.
