Fabio Quartararo mengalami masalah dengan motor Yamaha-nya di Grand Prix Jepang, di mana timnya menemui kesulitan dalam kinerja saat balapan kandang. Quartararo berhasil tampil impresif dalam kualifikasi dengan posisi start di urutan kelima, namun saat balapan ia harus puas dengan penurunan posisi. Meskipun berhasil menyalip Joan Mir di awal balapan, Quartararo menghadapi masalah cengkeraman yang membuatnya terus kehilangan posisi dalam balapan. Meskipun demikian, Quartararo berusaha untuk menjalani balapan dengan kecepatan sendiri dan mengambil posisi kedelapan.
Setelah balapan, Quartararo mengakui bahwa timnya tahu bahwa motor mereka sedang tidak berfungsi dengan baik dan mengapa ia hanya bisa finis di posisi kedelapan. Meskipun Quartararo masih optimis menjelang putaran terakhir musim ini, khususnya di MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika, di mana ia merasa bahwa trek tersebut dapat menjadi keunggulan bagi Yamaha. Quartararo tidak yakin bahwa podium Honda di Jepang akan memotivasi Yamaha, dan ia lebih fokus pada pengembangan timnya.
Meskipun Quartararo merasa positif tentang potensi performa di Indonesia, ia tetap merendahkan ekspektasinya dan menekankan pentingnya fokus pada pengembangan diri. Quartararo melihat Mandalika sebagai trek yang cocok untuk M1 dan percaya bahwa mereka dapat melakukan sesuatu yang bagus di sana. Meski demikian, Quartararo tidak mau terlalu berlebihan dalam menilai potensi timnya di trek tersebut dan lebih memilih untuk tetap fokus pada kualifikasi dan balapan yang akan dihadapi.





