Pada akhir bulan Mei tahun lalu, Motorsport.com melaporkan bahwa Repsol, perusahaan minyak asal Spanyol tidak akan memperbarui kesepakatannya dengan tim MotoGP Honda setelah lebih dari 30 tahun kerjasama. Kesepakatan tersebut telah menghasilkan 15 gelar juara, 183 kemenangan, dan 455 podium selama bertahun-tahun. Meskipun berita ini dikonfirmasi lebih dari tiga bulan kemudian saat Grand Prix San Marino, Repsol hanya akan absen dari kejuaraan selama satu tahun dengan rencana kembali pada 2026.
Honda dengan cepat menemukan pengganti Repsol dengan Castrol, yang telah menjadi pemasok pelumas tunggal di kelas Moto2 dan Moto3. Berbeda dengan kelas berat, di mana setiap tim dapat menggunakan komponen pilihan, kelas-kelas yang lebih kecil bersaing menggunakan satu pemasok oli. Namun, kontrak dengan Liqui Moly akan berakhir dua tahun lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Sponsor menjadi kunci strategi dalam MotoGP, terutama dalam aspek komersial. Namun, setelah akuisisi Dorna oleh Liberty Media, strategi sponsor MotoGP masih harus ditentukan. Liberty Media telah menyampaikan niatnya untuk memahami dan memanfaatkan kekhususan MotoGP dengan unik, jauh berbeda dengan Formula 1. Perusahaan tersebut terus mengamati dan menganalisis proses MotoGP dengan hati-hati.
Pada akhirnya, fokus Liberty Media adalah MotoGP, dan kabar baik seperti kembalinya Repsol selalu disambut dengan baik. Meskipun demikian, perubahan strategi sponsor atas perubahan kepemilikan harus diawasi dengan cermat untuk keberlanjutan kejuaraan.
