Sebuah kisah mengejutkan datang dari seorang admin purchasing bernama Arfita di Surabaya. Dia mengklaim bisa berkomunikasi dengan para dewa melalui WhatsApp. Yang lebih mengejutkan, para dewa itu suka menggunakan HP dan mentransfer uang untuk berderma. Kasus ini kemudian dibawa ke pengadilan di Surabaya, di mana Arfita didakwa menipu bosnya sendiri sebesar Rp6,3 miliar dengan modus berkomunikasi dengan empat dewa.
Menurut dakwaan jaksa, Arfita mengaku bisa berhubungan dengan Dewa KO IWAN, Dewa KO JO, Dewa KO BRAM, dan Dewa KO BILLY. Masing-masing dewa bahkan memiliki nomor HP sendiri dengan dua kartu SIM. Bos Arfita, Alfian Lexi, bahkan dengan antusias membelikan HP untuk keempat dewa tersebut. Namun, bukannya mendapat wangsit atau petunjuk dari langit, rekening Alfian justru menjadi kosong.
Arfita juga aktif mengirim pesan WhatsApp atas nama para dewa, meminta uang derma mulai dari membeli hewan untuk penghapusan karma hingga memungut pajak 10 persen dari omzet perusahaan untuk disalurkan ke “panti spiritual”. Namun, uang tersebut malah masuk ke rekening pribadi Arfita untuk keperluan pribadi.
Setelah terbongkar, Alfian akhirnya melapor dan Arfita harus menghadapi tuntutan atas tuduhan penipuan dan penggelapan. Modus penipuan yang menggunakan WhatsApp dan klaim berkomunikasi dengan dewa membawa kisah ini ke ranah hukum dengan sanksi yang sesuai. Kehadiran Benny, teman Alfian yang memberikan pemahaman logis, membantu mengungkap kecurangan Arfita dan membuktikan bahwa semua ini hanyalah modus penipuan biasa tanpa keterlibatan dewa-dewa sejati.





