Perang Saudara Meluas: PBB Mengecam Kekerasan

by -34 Views

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengeluarkan peringatan keras terkait perang saudara di Sudan yang semakin tak terkendali. Ia meminta kedua pihak yang bertikai untuk segera mengakhiri kekerasan dan kembali ke meja perundingan. Krisis di Sudan, khususnya di El-Fasher dan sekitarnya, memunculkan penderitaan yang tidak terbendung, dengan warga sipil terjebak dalam situasi kelaparan, kekurangan gizi, penyakit, dan pengungsian.

Peringatan ini muncul setelah Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang didukung Uni Emirat Arab merebut kota El-Fasher setelah pengepungan selama 18 bulan. Video yang beredar menunjukkan perilaku brutal RSF terhadap warga sipil, termasuk di rumah sakit bersalin. Konflik dua tahun antara angkatan bersenjata Sudan dan RSF telah menewaskan lebih dari 150.000 orang dan 14 juta warga terpaksa mengungsi.

Pihak pemerintah Sudan yang berbasis di Port Sudan sedang mempertimbangkan usulan gencatan senjata dari Amerika Serikat (AS), namun SAF menuntut agar RSF menarik pasukannya dari kota-kota besar, termasuk El-Fasher. Meskipun RSF telah menguasai lima ibu kota negara bagian di Darfur, namun Duta Besar Sudan untuk Inggris menegaskan bahwa pemisahan bukanlah solusi.

Upaya perdamaian tengah dijajaki, namun kelanjutan kekejaman yang dilakukan RSF menimbulkan kekhawatiran internasional. Masyarakat internasional dipanggil untuk bertindak menghentikan kekejaman dan genosida yang tengah berlangsung di Sudan. Aksi konkret harus segera diambil untuk mengakhiri pembantaian dan mencegah lebih banyak korban yang tak berdosa menjadi korban konflik yang tak kunjung berakhir.

Source link