Yayasan Paseban Ajak Publik Turut Berpartisipasi dalam Konservasi

by -52 Views

Peringatan satu tahun Yayasan Paseban baru saja digelar di lantai dua Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti. Peristiwa ini tidak hanya menandai perjalanan yayasan dalam upaya pelestarian alam, namun juga menjadi tonggak penting peresmian kantor baru mereka. Lingkungan acara terasa sangat akrab, sekaligus dipenuhi dedikasi untuk konservasi dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh pemerintahan seperti Staf Khusus Menteri Kehutanan Andi Saiful Haqdan serta Kepala BP2SDM Indra Exploitasia. Keterlibatan mereka sebagai tamu undangan menjadi simbol dukungan konkret dari pemerintah kepada gerakan yang diinisiasi Yayasan Paseban. Sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sangat krusial dalam memperkuat arah besar program konservasi nasional Indonesia.

Andy Utama, selaku Ketua Pembina dan pendiri, memaparkan pencapaian yang telah berhasil diraih Yayasan Paseban selama satu tahun terakhir. Ia menuturkan, “Kami bersama para staf dan ranger telah berhasil menanam 17.000 pohon asli dan endemik Jawa Barat dalam waktu satu tahun,” Dengan penuh rasa bangga, Andy menggarisbawahi pentingnya kolaborasi bagi peningkatan kualitas lingkungan.

Penerapan Teknologi dalam Program Konservasi

Langkah Yayasan Paseban menggunakan teknologi dalam pelestarian pohon menjadi daya tarik tersendiri. Seluruh pohon yang telah ditanam tidak hanya diberi tag khusus, namun juga didaftarkan ke dalam sistem digital yang terhubung langsung ke Google Earth. Data ini memungkinkan masyarakat maupun tim survei untuk terus memantau dan mengevaluasi perkembangan setiap pohon secara transparan. Lebih dari sekadar angka, Andy menegaskan setiap penanaman pohon dilakukan dengan rasa tanggung jawab dan kasih sayang, menguatkan hubungan emosional antara manusia dan alam.

Yayasan Paseban juga memprakarsai penangkaran burung-burung lokal Jawa Barat secara non-komersial. Burung hasil penangkaran nantinya akan dilepasliarkan guna memperkaya keragaman ekosistem di wilayah Megamendung, sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati di Jawa Barat. Program ini dijalankan atas dasar hukum yang jelas dengan dukungan Balai Besar KSDA, memperlihatkan bahwa upaya konservasi dilaksanakan secara profesional dan terukur.

Peran Pemerintah dan Pengakuan Pakar Konservasi

Dukungan Kementerian Kehutanan terhadap aktivitas Yayasan Paseban tidak sekadar simbolis. Andi Saiful Haq menyampaikan pesan bahwa segala perbuatan manusia yang mengancam kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama untuk diperbaiki. Kutipan Pramoedya Ananta Toer yang ia sampaikan menegaskan tekad untuk tidak menyerah terhadap kerusakan lingkungan.

Menurut Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, inisiatif Yayasan Paseban membawa dampak strategis di wilayah transisi Cagar Biosfer Cibodas. Area Megamendung memiliki posisi vital karena kekayaan hayatinya masih sangat tinggi. Target penanaman yang semula hanya 10.000 ternyata dilampaui hingga 17.000 pohon, dengan area kawasan konservasi seluas 276 hektar yang dikelola bersama Perum Perhutani. Hal ini memperlihatkan dedikasi untuk membangun warisan alam dan budaya bagi generasi masa depan.

Perayaan sederhana sekaligus inspiratif ini membekas sebagai momen penting, di mana konservasi dibuktikan sebagai kerja penuh niat, inovasi, dan kecintaan kepada alam Indonesia. Komitmen seperti inilah yang diharapkan dapat menjadi teladan bagi banyak pihak agar terus menjaga kelestarian lingkungan.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati