PHR Menyajikan Inovasi Lahan Basah Buatan pada Ajang COP28

by -146 Views

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyampaikan inovasinya dalam pembuatan lahan basah untuk mengelola limbah air terbuan hasil dari aktivitas operasionalnya. Inovasi ini dilakukan untuk mendukung capaian Net Zero Emission (NZE) 2060 dan dipaparkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB 2023 atau Conference of the Parties (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Pengelolaan limbah air terbuang dilakukan dengan menggunakan lahan basah buatan (Constructed Wetland) yang berbasis teknologi hidro. PHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan dan saat ini sedang mengembangkan 14 konstruksi lahan basah di wilayah kerjanya. Lahan basah buatan ini telah berhasil mengurangi emisi sebesar 1.341 tCO2eq selama Januari hingga Oktober 2023.

Vice President Facility Engineering PHR, Erwin Sinisuka, menyebutkan bahwa pembuatan lahan basah buatan merupakan salah satu upaya nyata PHR dalam menjalankan operasional ramah lingkungan sesuai dengan standar lingkungan hidup. PHR juga berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk mengelola lahan basah tersebut, dan air yang sudah disaring bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

PHR turut berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk mengelola lahan basah tersebut. Bahan dan tanaman penyangga yang digunakan di lokasi tersebut berasal dari lokal, salah satunya sabut kelapa yang digunakan sebagai penyaring. Selain itu, air yang sudah disaring bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga tidak ada yang terbuang.

Pada sesi yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti menyatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan NBS, dimana 15 persen potensi NBS dunia ada di Indonesia. Melihat beragam potensi tersebut, pemerintah akan mengembangkan peta jalan karbon biru.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).