Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono mengakui awalnya tidak mengetahui soal perikanan, bahkan tidak doyan memakan ikan dan tidak pernah pergi ke pasar ikan. Namun, karena dia mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi posisi MenKP, ia mengaku kini dirinya telah belajar banyak dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Tak sampai di situ, Sakti Wahyu mengaku tetap pesimistis dengan target yang ditetapkannya setelah menjabat jadi MenKP.
“Background saya itu industri sebetulnya. Kemudian ditugaskan sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) untuk membantu Pak Prabowo. Selanjutnya, saya diminta untuk masuk di posisi sebagai Menteri di KKP. Saya bilang, ‘waduh saya ini nggak ngerti’. Pertama saya nggak doyan ikan, jadi ikan itu hanya tertentu saja, apalagi ikan laut. Terus kemudian nggak pernah pergi ke pasar ikan, sudah amis lah pokoknya, nggak suka. Karena saya orang gunung ceritanya gitu ya,” curhat Trenggono dalam acara Puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
“Pertama kali saya masuk saya belajar dulu, disiapin, tinggal baca saja. Waktu rapat itu saya baca saja cocok nggak cocok. Sambil saya belajar dengan PNS di KKP, Rata-rata mereka doktor. Mereka ini doktor-doktor yang pandai di bidangnya, luar biasa. Mereka lulusan dari luar (negeri) semua. Kemudian 6 bulan saya belajar, saya punya target Indonesia di akhir 2024 sudah harus mencapai 2 juta ton produksi udang,” ujarnya.
Dengan hasil produksi udang yang pada masa itu hanya sekitar 300 ribu ton, Trenggono mengaku sempat pesimistis untuk bisa mencapai 2 juta ton pada akhir tahun 2024.
“Terus gimana kita mau mencapai ini. Saya tanya, berapa sih luasan tambak udang kita? Ternyata 247.308 hektare. Gimana mencapai 2 juta?” tutur dia.
“Kebetulan saya diundang ke Roma, duduk bersama dengan Dirjen FAO (Food and Agriculture Organization). Dirjen nanya ‘Indonesia akan mencapai 2 juta ton ya? Dia bilang, ini sudah saya catat nanti 2024 harus 2 juta ton’. Saya bingung nggak bisa jawab, sambil liatin Pak Tebe (Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, TB Haeru Rahayu). Pak Tebe nya senyam senyum sambil nunduk-nunduk, tapinya saya grogi juga. Gimana caranya? sudah pasti nggak tercapai 2 juta ton. Orang produksi kita hanya 300 ribu ton sekian pada waktu itu,” imbuhnya.
Hal itulah, kata Sakti Wahyu yang mendasari diterbitkannya roadmap KKP.