Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku sebagai seorang Zionis dalam pertemuan tertutup dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan lalu. Biden menyatakan bahwa seseorang tidak perlu menjadi Yahudi untuk menjadi zionis, dan bahwa dirinya adalah seorang zionis. Pernyataan ini mendapatkan tanggapan positif dari politisi dan jenderal di Israel.
Biden bukanlah seorang Yahudi, melainkan keturunan Katolik Irlandia. Namun, ia telah menunjukkan ketertarikannya terhadap Israel dalam waktu yang lama. Pernyataan bahwa ia seorang zionis bukanlah yang pertama kali diucapkan oleh Biden.
Biden dianggap sebagai salah satu “sahabat Israel” terkemuka dalam politik AS. Hubungannya dengan Israel sudah terbentuk kuat dalam DNA politiknya. Namun, keberpihakannya kepada Israel dapat berisiko bagi Partai Demokrat dan posisinya dalam pemilihan presiden tahun 2024. Karena meningkatnya kecaman internasional terhadap taktik Israel, dukungan Biden terhadap Israel dianggap terlalu bias oleh banyak warga Palestina dan negara-negara Arab lainnya.
Meskipun demikian, sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa ada simpati publik yang lebih kuat terhadap Israel di Amerika Serikat. Dukungan tertinggi terhadap Israel berasal dari Partai Republik. Namun, generasi muda Amerika menunjukkan lebih sedikit dukungan terhadap Israel dibandingkan dengan generasi yang lebih tua.
