Israel mengungkap cara militernya menemukan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Nasrallah tewas dalam pemboman Israel di Beirut, Lebanon, akhir pekan kemarin. Mengutip Al-Arabiya News, Israel melakukan serangan mematikan itu dalam operasi yang disebut “Tatanan Baru”. Ini setelah mengetahui bahwa Nasrallah akan bertemu dengan komandan senior Hizbullah di markas bawah tanah gerakan tersebut di Beirut selatan. “Nasrallah dan rantai komando senior Hizbullah sedang bertemu untuk merencanakan serangan lebih lanjut terhadap Israel,” kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani menjelaskan hal ini, dikutip dari laman Arab, Alarabiya, Senin (30/9/2024). “Kami memiliki intelijen waktu nyata, sebuah peluang, peluang operasional yang memungkinkan kami untuk melakukan serangan ini,” tambahnya ke Radio Angkatan Darat Israel mengutip kepala skuadron angkatan udara yang melakukan serangan tersebut. Selain itu, serangan terjadi tak lama setelah PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada PBB bahwa Israel tidak akan menerima pasukan Hizbullah di perbatasannya. Shoshani menolak berkomentar mengenai spekulasi bahwa serangan itu mungkin menggunakan bom berat Mark 84 buatan AS. Tetapi komandan pangkalan udara Israel mengatakan bahwa puluhan amunisi mengenai target dalam hitungan detik. “Ali Karaki, kepala garis depan selatan Hizbullah, juga tewas dalam serangan itu,” kata Shoshani. “Kami telah mengumpulkan intelijen tentang Nasrallah selama beberapa tahun. Selama beberapa dekade kami telah mengumpulkan intelijen, memahami suatu saat dia akan mencoba dan memulai perang,” jelasnya lagi. “Kami memiliki informasi terkini dan kami melaksanakan serangan.”
Israel Mengungkap Metode Pelacakan Lokasi Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah
