Alasan Mengapa AS Menolak Gencatan Senjata di Gaza

by -105 Views

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa gencatan senjata Israel di Gaza akan memungkinkan Hamas untuk berkumpul kembali dan melakukan serangan lebih lanjut. Namun, ia menambahkan bahwa Israel harus mengambil “setiap tindakan yang mungkin” untuk mencegah jatuhnya korban sipil di daerah tersebut.

Blinken menyampaikan komentarnya tersebut di Yordania setelah mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Arab yang menginginkan pertempuran segera dihentikan. Mereka menuduh Israel melakukan kejahatan perang.

Menurut Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, konflik tersebut merupakan “perang yang berkecamuk yang menewaskan warga sipil, menghancurkan rumah mereka, rumah sakit, sekolah, masjid, dan gereja mereka.” Ia menyatakan bahwa hal ini tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun dan tidak akan membawa keamanan bagi Israel atau perdamaian di kawasan tersebut.

Ada kekhawatiran bahwa perang tersebut dapat melibatkan aktor-aktor regional lainnya dan menyebabkan destabilisasi di Timur Tengah.

Blinken, yang mendukung jeda kemanusiaan dalam pertempuran daripada gencatan senjata, mengatakan bahwa meskipun AS tidak selalu setuju dengan para pemimpin Arab tentang cara mencapai perdamaian abadi di wilayah tersebut, tujuan mereka tetap sama. Ia menyatakan bahwa mereka semua menyadari pentingnya melakukan segala yang mereka bisa untuk mencari solusi yang lebih baik bersama-sama.

Israel mulai membom Gaza setelah Hamas membunuh lebih dari 1.400 orang di Israel dalam serangan mendadak pada 7 Oktober. Lebih dari 200 orang diculik dan mayoritas dari mereka masih disandera. Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, setidaknya 9.488 orang telah tewas di Gaza.

Kunjungan Blinken ke Yordania dilakukan sehari setelah dia mengunjungi Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengatakan bahwa tidak akan ada jeda kemanusiaan sampai semua sandera Israel dibebaskan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memfokuskan serangannya di bagian utara Gaza dengan memperingatkan warga sipil agar meninggalkan wilayah tersebut. Namun, masih ada sekitar 400.000 warga sipil yang tinggal di wilayah tersebut, menurut utusan khusus AS untuk masalah kemanusiaan Timur Tengah, David Satterfield.

IDF juga melancarkan serangan di wilayah selatan Gaza, dan PBB telah memperingatkan bahwa tidak ada wilayah yang aman di Gaza.

(Luc/Luc)