Israel Diusulkan Sebagai Negara Teroris Oleh BRICS Respon Perang Gaza

by -138 Views

Negara-negara BRICS (Brasil, India, China, Rusia, dan Afrika Selatan (Afsel) sedang mengadakan rapat darurat. Rapat tersebut diadakan untuk membahas perang Israel di Gaza, Palestina.

Afsel, yang menjadi pemimpin BRICS tahun ini, menegaskan bahwa krisis kemanusiaan yang terjadi perlu dibahas. Sejumlah pernyataan diharapkan muncul dari pertemuan tersebut.

Dilaporkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga turut hadir dalam pertemuan online tersebut. Sejumlah negara anggota lainnya juga hadir, seperti Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA), termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Dalam laporan terbaru Rabu (22/11/2023), desakan muncul dalam pertemuan itu meminta Israel dilabeli dengan sebutan “negara teroris”. Hal ini diutarakan oleh Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Iran, yang secara resmi menjadi anggota BRICS pada bulan Januari, diketahui merupakan inisiator pertemuan mendadak BRICS tersebut. Raisi mendesak BRICS untuk menggunakan pengaruhnya guna mematahkan “pengepungan” Israel di Gaza dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman.

Raisi juga memohon agar BRICS membuka penyelidikan atas dugaan penggunaan fosfor putih ilegal, termasuk senjata terlarang lainnya oleh Israel terhadap warga sipil di Gaza.

Belum ada komentar lain dari negara anggota. BRICS sendiri sebetulnya adalah blok ekonomi yang terdiri dari 11 negara dengan lima anggota tetap, yaitu Brasil, India, China, Rusia, dan Afsel.

Sementara itu, data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari Al Jazeera, menyebutkan bahwa korban jiwa saat ini telah mencapai angka 14.128. Dari jumlah tersebut, 65% adalah perempuan dan anak-anak.

Sejauh ini, Israel masih terus melakukan serangan ke Gaza. Di sisi lain, pembicaraan jeda perang selama lima hari alias gencatan senjata sementara dengan imbalan pembebasan tawanan Hamas juga masih berlangsung dan belum final.