Prabowo Subianto: Kebijakan Tetangga Baik

by -877 Views

Prabowo menunjukkan kekuatan dalam logika geopolitik. Dia memulai presentasinya dengan merujuk pada posisi geografis Indonesia, menekankan bahwa negara ini memiliki posisi yang strategis dan banyak dilalui oleh rute perdagangan internasional.

Untuk memanfaatkan keuntungan ini, Prabowo menganggap penting bagi Indonesia untuk bertindak sebagai tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya. Dia menyoroti prinsip “seribu teman tidak cukup, satu musuh terlalu banyak” yang menjadi panduan dalam strategi kebijakan luar negeri Indonesia untuk meminimalkan konflik dengan negara lain dan menjalin hubungan baik.

Prabowo juga menyoroti keberhasilan negara-negara Timur dalam mengatasi kemiskinan, seperti Tiongkok yang berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dalam 50 tahun terakhir. Dia menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk belajar dari kesuksesan negara-negara Timur dalam mengatasi kemiskinan dan menerapkannya sesuai dengan kondisi Indonesia.

Prabowo percaya bahwa keberhasilan Indonesia dalam mengatasi kemiskinan dapat menjadi kunci dalam memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan dan di dunia. Dia juga menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia akan tetap berpegang pada prinsip bebas-aktif, tetap menjadi negara non-blok dan non-terikat, serta menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar.

Prabowo juga akan mempromosikan dialog, perdamaian, dan kerja sama internasional, serta akan menjaga sikap non-terikat Indonesia dalam menjalankan kerja sama dengan negara-negara besar.

Prabowo juga menekankan kesetaraan dalam hubungan antar-negara dalam berbagai isu. Hal ini dianggap penting untuk mempertahankan hubungan baik dengan negara sahabat dan memperkuat kepemimpinan di kawasan. Keseluruhan pandangan Prabowo tentang kebijakan luar negeri Indonesia ini disusun oleh Tim Riset Analisis Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi, Program Pascasarjana Hubungan Internasional, Universitas Indonesia.