Indonesia Memiliki Harta Karun Pengganti BBM, Produksinya Sebesar Ini

by -86 Views

PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki ‘harta karun’ pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).

‘Harta karun’ tersebut adalah Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tetesan tebu (molase) yang dapat digunakan sebagai campuran bensin, atau lebih dikenal sebagai bioetanol.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan bahwa saat ini pihaknya bekerja sama dengan PT Energi Agro Utama (Enero), anak perusahaan dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), untuk memproduksi bioetanol berbasis tetes tebu (molase). Produksi bioetanol tersebut kini mencapai 30 ribu kilo liter (kl) per tahun.

Riva menjelaskan bahwa sebagian dari produksi bioetanol dialokasikan untuk memproduksi BBM Pertamax Green 95 yang merupakan campuran antara BBM fosil dan bioetanol sebesar 5% (E5).

Selain itu, Riva juga menyatakan bahwa antusiasme masyarakat dalam menggunakan Pertamax Green 95 semakin meningkat, meskipun produk tersebut baru memiliki usia komersial selama 5 bulan.

Produk BBM bercampur dengan bioetanol telah mencapai penggunaan sebesar 5 ribu kl per hari. Riva juga mengharapkan bahwa penggunaan tersebut akan meningkat 2-3 kali lipat pada tahun 2024.

Pada tahun 2030, Indonesia menargetkan produksi bioetanol sebesar 1,2 juta kilo liter (kl) yang berasal dari tanaman tebu. Sementara itu, produksi bioetanol di dalam negeri saat ini baru sekitar 40 ribu kl per tahun, sehingga diperlukan penambahan areal lahan baru perkebunan tebu untuk memenuhi kebutuhan produksi bioetanol.

Selain dari tebu, bioetanol juga dapat diekstrak dari tanaman lain seperti sorgum. Jadi, peningkatan lahan perkebunan tebu masih menjadi faktor utama dalam pemenuhan kebutuhan untuk produksi bioetanol.