Nasib Harta Karun 2 Miliar Ton Emas di NTB: Apa Yang Akan Terjadi?

by -69 Views

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan kabar terbaru mengenai temuan sumber daya mineral berupa emas dan tembaga sebesar 2 miliar ton di tambang Onto, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, NTB. Khususnya yang ditemukan oleh PT Sumbawa Timur Mining (PT STM).

Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin menyampaikan berdasarkan laporan perusahaan yang terakhir, potensi temuan mineral sekitar 2 miliar ton tersebut mempunyai kandungan emas. Namun batuan/ore emas yang diekstraksi tidak sebesar itu.

“Itu kan dilakukan oleh badan usaha namanya Sumbawa Mining memang dia sudah konpers dari tahun 2022 lalu ya terkait dengan discovery emas 2 miliar, bijih itu ya bukan emas itu kan ore yang mengandung emas, kalau diolah ya gak sebesar itu,” kata dia di Jakarta, dikutip Kamis (14/12/2023).

Oleh sebab itu, saat ini Badan Geologi Kementerian ESDM tengah melakukan pendataan lebih lanjut mengenai hasil temuan tersebut. Meski demikian, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan terbaru dari perusahaan.

Apalagi di wilayah tambang Onto juga terdapat keunikan tersendiri. Dimana, wilayah ini juga memiliki potensi sumber daya Panas Bumi. “Jadi di situ ada beberapa kendala kalau eksploitasi itu kan yang perlu dipertimbangkan terkait dengan Geothermal kan Geothermal semakin dalam semakin panas agak berbeda dengan yang lain,” ujarnya.

Seperti diketahui, PT Sumbawa Timur Mining (PT STM) selaku pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 tahun 1998 hingga memang masih melakukan pencarian cadangan emas di tambang Onto, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Adapun, jika Kontrak Karya (KK) sudah dipegang oleh Sumbawa Timur Mining sejak tahun 1998, itu artinya perusahaan sudah 25 tahun melakukan kegiatan eksplorasi mencari ‘harta karun’ emas tersebut.

Presiden Direktur STM, Bede Evans beberapa waktu lalu menjelaskan potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik PT STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya generasi ke-7. Terutama yang ditandatangani Pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998.

Saham STM sendiri secara mayoritas dimiliki oleh Vale S.A. (80%), melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan sisanya dimiliki oleh PT Antam Tbk (20%). “Saat ini tim engineering kami terus mengembangkan berbagai opsi bagaimana Proyek Hu’u kedepannya dapat dikembangkan menjadi sebuah proyek penambangan,” ujarnya kepada CNBC Indonesia.