Kreditur Terbesar RI Menyandingkan China sebagai Tetangga Sendiri

by -120 Views

Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2023 mencapai US$ 400,9 miliar atau Rp 6.237 triliun (kurs Rp 15.559), naik dari US$ 394,4 miliar pada bulan sebelumnya.

Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik.

“Dalam perkembangannya, posisi ULN pada November 2023 dipengaruhi oleh pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, yang berdampak pada peningkatan angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS,” ungkap Erwin, Senin (15/1/2024).

Menurut data BI, kreditur utang luar negeri RI terbesar berasal dari Singapura sebesar US$ 56,16 miliar pada November 2023, naik 0,26% dibanding bulan sebelumnya. Di posisi kedua adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$ 28,98 miliar dan di posisi ketiga adalah Jepang dengan total US$ 22,74 miliar. Selain itu, utang luar negeri RI juga berasal dari China sebesar US$ 20,89 miliar dan Hong Kong sebesar US$ 17,61 miliar.

Jika dilihat berdasarkan sektor, utang untuk sektor jasa keuangan merupakan yang tertinggi sebesar US$ 69,79 miliar dan di posisi kedua adalah jasa kesehatan dan sosial sebesar US$ 46,01 miliar.

Erwin menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada November 2023 sebesar 29,3% dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN.