Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menyatakan komitmennya untuk fokus meningkatkan aktivitas di sektor hulu migas. Bahkan, alokasi anggaran investasi perusahaan di sektor hulu mencapai 60% dari total investasi secara keseluruhan.
Alokasi anggaran yang besar ini bukan tanpa alasan. Nicke bertujuan agar Indonesia dapat mencapai swasembada minyak mentah pada tahun 2029.
“Kami mengalokasikan lebih dari 60% untuk bisnis hulu. Target kami pada tahun 2029 adalah swasembada minyak mentah. Saat ini sepertiga dari konsumsi minyak mentah kita masih berasal dari impor,” kata Nicke dalam diskusi pada acara The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), Selasa (14/5/2024).
Nicke optimis bahwa dengan alokasi anggaran yang cukup besar di sektor hulu, produksi minyak mentah perusahaan dapat meningkat dua kali lipat dalam lima tahun ke depan.
Anak perusahaan Pertamina di sektor hulu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), terus menunjukkan performa yang bagus pada awal tahun ini. Hingga kuartal 1 2024, produksi minyak perusahaan telah mencapai 548 ribu barel per hari (bph), sementara produksi gas mencapai 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Produksi migas perusahaan secara keseluruhan mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).
Produksi migas tersebut berasal dari seluruh anak perusahaan PHE, termasuk lapangan migas di luar negeri.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengungkapkan bahwa hingga Maret 2024, PHE telah menyelesaikan pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 workover, dan 8.323 well services. Selain itu, PHE juga telah melakukan survei seismik 2D sepanjang 12 km dan 3D sepanjang 2.602 km2. Dalam bidang eksplorasi, PHE menemukan total sumber daya 2C sebesar 140 Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak (MMBOE).
“PHE akan terus berprestasi dengan menjunjung tinggi aspek keamanan di setiap bidang pekerjaan yang sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Chalid dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (6/5/2024).