Tantangan dan Harapan Sektor ESDM Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

by -100 Views

Pemilihan Umum (Pemilu) telah resmi menetapkan Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024. Penetapan tersebut dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi menolak gugatan Perselisihan Hasil Pemilu yang dilayangkan pasangan calon nomor urut 01 dan 03. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memegang peran penting dalam membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, terutama dalam era transisi energi seperti sekarang.

Dalam sektor minyak bumi, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, di antaranya adalah penurunan lifting minyak, kendala investasi, dan kepemilikan saham perusahaan besar di sektor minyak bumi. Diperlukan upaya yang lebih besar untuk meningkatkan produksi minyak bumi dalam negeri melalui investasi yang lebih besar dan perbaikan dalam berbagai aspek. Selain itu, transisi energi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan juga memerlukan komitmen dan political will yang kuat.

Kementerian ESDM telah berkomitmen untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan dengan target pangsa EBET sebesar 23% pada tahun depan. Meskipun potensi EBET di Indonesia sangat besar, namun penggunaannya masih sangat rendah. PLN dan Kementerian ESDM telah menyelaraskan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang berbasis EBT. Selain itu, pengurangan penggunaan energi batu bara dalam PLTU juga menjadi fokus utama pemerintah untuk mencapai target dekarbonasi.

Permasalahan dalam sektor ESDM membutuhkan kerja keras dan kerjasama yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Dibutuhkan langkah-langkah konkret dan tindakan nyata untuk mengatasi tantangan demi mencapai tujuan pembangunan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Source link