Keuangan RI Tetap Stabil di Tengah Dinamika Global

by -25 Views

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan bahwa sektor jasa keuangan dalam negeri tetap stabil didukung oleh modal kuat dan likuiditas memadai. Hal ini dapat dicapai dalam menghadapi tensi geopolitik dan potensi perang dagang yang semakin meluas.

“Perang dagang meningkat akibat perang tarif dan beberapa negara, seperti Amerika Latin dan Tiongkok, baik dalam produk hijau maupun besi baja,” kata Mahendra dalam Rapat Dengar Keterangan (RDK) OJK, Senin (29/6/2024).

Sementara itu, tekanan inflasi di Amerika Serikat menurun seiring dengan penurunan tenaga kerja dan performa sektor riil yang mendorong pasar keuangan global. Di sisi lain, otoritas moneter Eropa diperkirakan akan lebih akomodatif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah rendahnya tingkat inflasi.

OJK juga mencatat bahwa China menghadapi lemahnya kinerja ekonomi dengan berbagai langkah fiskal dan moneter. Bank sentral China mengambil langkah akomodatif seiring dengan insentif fiskal yang agresif dari pemerintah, termasuk pemberian pinjaman khusus sebesar 1 triliun yuan atau sekitar US$ 138 miliar.

Perekonomian domestik dinilai tetap kuat setelah tumbuh lebih tinggi pada kuartal I/2024, mencapai 5,11%. Pertumbuhan ini melampaui ekspektasi pasar dan didorong oleh pengeluaran pemerintah, lembaga nirlaba, dan konsumsi rumah tangga.

“Ini sejalan dengan periode Pemilu, kebijakan kenaikan gaji, pembayaran THR ASN pensiunan, dan bulan Ramadan,” ungkap Mahendra.

[Gambas:Video CNBC]