Prabowo Subianto’s Programs Criticized by Foreign Institutions, Analyst Claims They Fear Indonesia’s Progress

by -13 Views

Jakarta – Analis politik Ujang Komarudin telah memberikan tanggapan terhadap sorotan baru-baru ini oleh beberapa lembaga asing terhadap program-program pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang menyarankan bahwa entitas asing ini nampak tidak senang dengan prospek Indonesia menjadi negara yang lebih maju.

Belakangan ini, lembaga seperti bank investasi dan perusahaan layanan keuangan yang berkantor pusat di New York, Morgan Stanley, telah mengkritisi program-program Prabowo-Gibran. Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia dengan alasan kekhawatiran terhadap pelemahan rupiah dan janji kampanye Prabowo Subianto, seperti makan siang gratis dan susu untuk siswa, yang mereka klaim dapat menciptakan “beban fiskal yang signifikan.”

“Jika kita amati, niat para orang asing selalu untuk merendahkan Indonesia, selalu menyoroti program-program baru Prabowo-Gibran karena ketakutan atau paranoia terhadap Indonesia,” kata Ujang kepada wartawan pada Kamis (27 Juni).

Ujang berpendapat bahwa program makanan bergizi gratis, yang belakangan ini dikritik oleh orang asing, sebenarnya bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang membutuhkan.

“Ketika kita memperhatikan, mereka (pihak asing) nampak meremehkan rakyat dan nasib bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin melihat kemajuan Indonesia,” lanjut Ujang.

Belakangan ini, lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga telah menyoroti program makanan bergizi gratis tersebut.

Ujang juga mengutip pernyataan yang pernah dibuat oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno tentang kepemimpinan: “Jika kamu mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, dan dizalimi oleh orang asing, karena dialah yang tepat.”

“Kita bicara tentang Bung Karno yang pernah menyarankan untuk mencari pemimpin yang dibenci karena dialah yang tepat. Sekarang, kepemimpinan Prabowo yang dikritisi dan dibenci oleh orang asing menunjukkan bahwa Prabowo benar, tidak tunduk pada orang asing,” tegas Ujang.

“Kritikan dan kebencian asing terhadap Prabowo adalah kunci untuk menyadari bahwa Prabowo adalah pemimpin yang benar dan ksatria,” tambahnya.

Source link