Segera Bentuk Task Force Family Office, Luhut

by -14 Views

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dia mendapat mandat untuk membentuk task force family office. Dia mengatakan bahwa task force ini akan bertanggung jawab untuk menyiapkan pembentukan family office di Indonesia.

“Tadi Presiden sudah memberikan arahan kepada saya untuk menyiapkan task force ini,” kata Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, seperti yang dikutip pada Selasa, (2/7/2024).

Luhut menjelaskan bahwa task force ini akan terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga. Dia juga menyebutkan bahwa akan mengajak World Bank untuk berpartisipasi. Luhut menargetkan bahwa dalam satu bulan, task force ini dapat melaporkan perkembangan terkait rencana pembentukan family office kepada presiden.

“Pada satu bulan (atau) tiga minggu, saya harap kita sudah bisa melaporkan kembali kepada Presiden,” katanya.

Luhut juga mengungkapkan bahwa pembentukan family office membutuhkan banyak persiapan. Dia menyatakan bahwa pembentukan perusahaan yang mengelola harta keluarga kaya akan memerlukan harmonisasi regulasi.

Sebelumnya, rencana Indonesia untuk membentuk Wealth Management Center atau Family Office semakin jelas. Presiden Joko Widodo bahkan sudah menggelar rapat pada Senin, (1/7/2024) untuk membahas pembentukan Family Office. Family Office adalah perusahaan swasta yang mengelola harta keluarga-keluarga kaya.

Luhut mengutip data dari The Wealth Report bahwa populasi individu super kaya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,3% selama periode 2023-2028. Dia menyatakan bahwa jumlah aset finansial yang diinvestasikan di luar negara asal juga akan terus meningkat.

“Dengan melihat tren tersebut, saya melihat ada peluang bagi Indonesia untuk menarik dana-dana dari family office global,” katanya.

Luhut menjelaskan bahwa diperkirakan terdapat sekitar US$ 11,7 triliun dana kelolaan family office di seluruh dunia. Family Office sendiri merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan memiliki family office, bukan hanya akan meningkatkan peredaran modal di dalam negeri, tetapi juga akan membawa potensi peningkatan PDB dan lapangan kerja melalui investasi dan konsumsi lokal,” ujarnya.

Luhut juga mengatakan bahwa saat ini ada beberapa negara di dunia yang menjadi tuan rumah aset tersebut, seperti Singapura dengan 1.500 family office, dan Hong Kong dengan 1.400 family office. Namun, dia menyatakan bahwa kondisi geopolitik di Hong Kong yang semakin meningkat, serta perubahan regulasi investasi di Singapura, menimbulkan risiko dan ketidakpastian bagi investor.

“Inilah yang membuat Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi alternatif dengan membentuk Wealth Management Centre, karena pertumbuhan ekonomi kita cukup kuat, politik stabil, dan orientasi geopolitik netral,” tambahnya.

Family office atau kantor keluarga adalah firma penasihat manajemen kekayaan swasta yang melayani individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi. Setiap family office mengelola kekayaan satu individu atau keluarga.