Israel dan Hizbullah Memasuki Babak Baru Setelah Serangan di Dataran Tinggi Golan

by -88 Views

Kelompok milisi Hizbullah menembakkan ratusan roket ke Israel yang mengakibatkan kebakaran hutan di Dataran Tinggi Golan. Kekhawatiran munculnya perang regional kembali meningkat setelah sebuah proyektil jatuh di lapangan sepak bola di komunitas Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Insiden ini menewaskan 12 anak-anak dan orang muda serta melukai 30 lainnya. Hizbullah dengan tegas membantah bertanggung jawab atas proyektil tersebut, tetapi Israel menyalahkan kelompok Lebanon atas serangan mematikan pada Sabtu (27/7/2024) tersebut. Pada Minggu, Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan beberapa lokasi Hizbullah di seluruh Lebanon dan mengatakan kelompok bersenjata itu telah melewati “garis merah” dan akan “membayar harga yang mahal”.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka menemukan bukti di tempat kejadian yang menunjukkan roket Falaq-1 buatan Iran jatuh di lapangan sepak bola. Dikatakan bahwa seorang komandan Hizbullah mengarahkan serangan dari lokasi peluncuran di Shebaa di Lebanon selatan. Hizbullah segera mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka “dengan tegas menyangkal” berada di balik serangan tersebut. Kelompok tersebut secara sistematis mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap posisi Israel setiap hari, dan melaporkan telah melancarkan 12 serangan pada Sabtu.

Militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Lebanon pada malam hari, tetapi itu adalah serangan rutin yang telah menjadi fenomena harian selama beberapa bulan terakhir. Keputusan tentang bagaimana menanggapi insiden Majdal Shams akan diambil pada Minggu nanti, ketika kabinet keamanan Israel bersidang. Hukum Israel mengamanatkan bahwa setiap keputusan tentang tindakan militer yang dapat menyebabkan perang harus diadopsi secara multilateral di kabinet.

Teheran memperingatkan Israel agar tidak melakukan “petualangan baru” apa pun sembari menyebut insiden Majdal Shams sebagai “skenario yang dibuat-buat”. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa tanggapan militer Israel akan semakin mengguncang kawasan tersebut dan mengobarkan api perang. Direktur CIA Bill Burns bergabung dengan rekan-rekannya dari Qatar, Mesir, dan Israel di Roma, di tengah upaya lain untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas yang juga akan mencakup pertukaran tahanan dan tawanan.