Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengungkapkan hasil uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang telah digelar di beberapa kota. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami, menyatakan bahwa uji coba tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa guru dan orang tua merasa bahwa program tersebut sangat diperlukan.
Menurut Amich, program tersebut penting untuk meningkatkan tingkat kehadiran siswa, mencegah putus sekolah, dan meningkatkan hasil pembelajaran. Banyak siswa yang pergi ke sekolah dalam keadaan lapar, sehingga program pemberian makanan bergizi sangat penting.
Data dari United Nations Children’s Fund (Unicef) menunjukkan bahwa sekitar 60 juta anak di negara miskin dan berpendapatan rendah pergi ke sekolah dalam kondisi perut kosong. Di Indonesia sendiri, banyak anak yang pergi sekolah tanpa sarapan, sehingga sulit untuk fokus dan belajar dengan baik.
Berdasarkan hasil uji coba, pemerintah akan menjamin takaran gizi dalam program tersebut terjaga, serta menjaga kebersihan dari proses memasak hingga distribusi makanan. Tim sinkronisasi presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, telah melakukan uji coba program ini untuk mengetahui kendala dan kebutuhan yang mungkin muncul. Uji coba ini dilakukan di beberapa wilayah Indonesia dan direncanakan akan diperluas ke skala nasional.
Beberapa tokoh seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gibran Rakabuming Raka juga turut hadir dalam uji coba tersebut. Menu makanan yang disediakan dan anggaran yang disiapkan juga telah dijelaskan dalam artikel ini.
