Israel Menyatakan Berencana Membunuh Penerus Pemimpin Hizbullah saat Perang Semakin Intens

by -26 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (8/10/2024) waktu setempat mengumumkan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan dua penerus pemimpin Hizbullah yang telah gugur. Hal itu terjadi di tengah peningkatan ofensif militer Israel terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut, dengan pengiriman divisi tentara keempat ke Lebanon selatan.

Netanyahu membuat pernyataan ini melalui sebuah video yang dirilis oleh kantornya beberapa jam setelah wakil pemimpin Hizbullah menyiratkan kemungkinan pembicaraan untuk gencatan senjata.

“Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Hashem Safieddine, orang yang diperkirakan akan menggantikan Nasrallah, kemungkinan besar sudah “dihilangkan”. Namun, belum jelas siapa yang dimaksud Netanyahu dengan “pengganti dari pengganti”.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menambahkan bahwa Safieddine diketahui berada di markas intelijen Hizbullah ketika serangan udara dilancarkan, dan statusnya masih “diperiksa”.

Safieddine belum muncul di hadapan publik sejak serangan udara itu, yang merupakan bagian dari eskalasi ofensif Israel setelah setahun bentrokan perbatasan dengan Hizbullah. Kelompok ini merupakan kekuatan proksi Iran yang paling bersenjata di Timur Tengah dan telah memberikan dukungan kepada militan Palestina yang berperang melawan Israel di Gaza.

Militer Israel menyatakan pada Selasa bahwa serangan udara yang menghancurkan instalasi bawah tanah Hizbullah di Lebanon selatan dalam 24 jam terakhir telah menewaskan setidaknya 50 pejuang, termasuk enam komandan sektor dan pejabat regional.

Pada 1 Oktober, Iran, sponsor Hizbullah dan Hamas, meluncurkan ratusan rudal ke arah Israel. Pada Selasa, Iran memperingatkan Israel agar tidak melanjutkan ancamannya untuk membalas serangan tersebut.

Negara-negara Barat sedang mencari solusi diplomatik karena khawatir konflik ini dapat mengguncang kawasan Timur Tengah yang kaya akan minyak.